Korban yang tidak memakai alat keselamatan terjatuh saat melukis kubah bagian dalam masjid


IM.com – Akibat tak memakai peralatan pengaman, Bambang Riyanto (20) terjatuh dari ketinggian 8,5 meter saat melukis kubah Masjid Al Islah di Desa/Kecamatan Puri, Mojokerto, Jumat (26/5/2017). Pemuda asal Dusun Nglayur, Desa Sukorejo, Kecamatan Gadungsari, Trenggalek itu tewas saat dirawat di puskesmas.

Kakak sepupu korban, Mujiarto (37) mengatakan kecelakaan kerja ini terjadi sekitar pukul 09.00 Wib. Saat itu dirinya bersama korban sedang mengerjakan finishing lukisan pada kubah bagian dalam Masjid Al Islah di ketinggian 8,5 meter dari lantai masjid.

Ironisnya, pada ketinggian itu tak satu pun pekerja yang memakai peralatan pengaman. “Kayu yang dia pakai pijakan patah sehingga dia langsung jatuh ke lantai masjid,” kata Mujiarto kepada wartawan di lokasi.

Akibatnya, lanjut Mujiarto, korban mengalami luka cukup parah di mulut, tangan dan dada. Pemuda 20 tahun itu sempat dievakuasi ke Puskesmas Puri untuk mendapatkan pertolongan medis. “Saat di puskesmas adik saya meninggal,” ujarnya.

Ketua Takmir Masjid Al Islah, Purnomo (52) mengatakan, pekerjaan melukis bagian dalam kubah masjid dilakukan sejak dua minggu yang lalu. Hanya saja pengerjaannya diserahkan ke pihak ke tiga.”Yang mengerjakan lukisan kubah pihak Duta Kubah, mereka pakai 9-10 pekerja dari Trenggalek semua,” ungkapnya.

Purnomo menyesalkan kebijakan pihak pemborong yang mengabaikan keselamatan para pekerja. Meski melakukan pekerjaan di ketinggian, para pekerja tak ada yang memakai peralatan keselamatan.”Berulang kali saya ingatkan savety-nya, tapi tak dihiraukan,” terangnya.

Pasca kecelakaan kerja ini, sejumlah anggota polisi berpakaian preman yang dipimpin Kanit Reskrim Polsek Puri, Aiptu Sutono melakukan olah TKP di dalam Masjid Al Islah. Petugas juga memintai keterangan para saksi mata.

“Hasil olah TKP kami tidak menemukan adanya unsur pidana, murni kecelakaan kerja karena kayu yang dipakai pijakan korban sudah lapuk,” jelasnya.

Disinggung adanya dugaan kelalaian dari pihak pemborong yang mengabaikan keselamatan pekerja, Sutono berdalih sedang melakukan penyelidikan. Pemborong yang diketahui atas nama H Komari akan dipanggil untuk dimintai keterangan.
“Kami belum bisa menyimpulkan ini kesalahan siapa. Nanti semua kami mintai keterangan,” tandasnya. (kus/uyo)

126

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini