
IM.com – Sebanyak 23 Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kabupaten Mojokerto menunda keberangkatan ke tanah suci, Mekkah, Arab Saudi. Dari 23 jemaah tersebut, empat diantaranya meninggal dunia, sementara 19 jemaah lainnya menunda karena menunggu keluarga dan kesehatan.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto, Mukti Ali mengatakan, ada empat jemaah yang meninggal. “Nur Sa’adah asal Desa Karangkedawang, Kecamatan Sooko yang meninggal dunia terakhir, yakni tiga hari lalu,” ungkapnya, Selasa (8/8/2017).
Sementara 19 jemaah lainnya menunda keberangkatan karena alasan kesehatan dan menunggu keluarga. Menurutnya, pihaknya mengetahui jika sebanyak 19 jemaah tersebut menyatakan menunda keberangkatan setelah jemaah-jemaah tersebut mengirim surat pemberitahuan.
“Rata-rata karena faktor kesehatan dan menunggu keluarga lainnya. Kalau memang sakit harus menunjukkan surat sakit dari rumah sakit dan nantinya akan kita kirim ke Kedutaan Arab Saudi melalui kemenag dan dianalisa penyebab faktor ketidakberangkatannya tersebut untuk diganti jemaah cadangan,” katanya.
Yakni cadangan yang sudah melunasi dan sudah dipastikan bisa berangkat serta masuk kuota, datanya nanti akan langsung diproses. Karena pasport sudah terbit tinggal visanya. Mukti menghimbau agar CJH asal Kabupaten Mojokerto tidak menunda keberangkatan jika sudah melunasi biaya haji.
“Karena ada surat edaran dari Kedutaan Arab Saudi, jemaah yang menunda keberangkatan saat sudah dinyatakan masuk kuota maka dilarang berangkat tahun depan. Ada ancaman dari Kedutaan Arab Saudi tahun depan tidak diberangkatkan. Sehingga diharapkan tidak melunasi dulu, jika tidak berangkat,” ujarnya.
Namun untuk tahun ini, lanjut Mukti, jika ada jemaah yang menunda keberangkatan sementara sudah melunasi, pihaknya masih berharap pihak Kedutaan Arab Saudi masih memberikan tolerasi untuk berangkat tahun depan. Namun jika tanpa alasan atau alasan tidak dibenarkan Kedutaan Arab Saudi bisa jadi tahun depan tidak berangkat.
“Saya yakin bisa ada kebijakan berangkat tahun depan, mudah-mudahan tahun ini ada toleransi. Sehingga dari 1.889 jemaah yang melunasi, dikurangi mutasi keluar, mutasi masuk, tunda, meninggal, jumlah CJH asal Kabupaten Mojokerto tinggal 1.789 jemaah,” pungkasnya.(ning/uyo)