

IM.com – Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar terbesar di Kota Mojokerto tersebut menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2018. Diketahui bahwasana untuk komoditi sayur mayur seperti kubis, tomat dan sawi mengalami kenaikan tajam. Ditengarai karena faktor cuaca, juga karena faktor produksinya terganggu akibat bencana alam, Selasa (12/12/2017). .
Adanya kenaikan harga dibenarkan oleh Sarmini (48) warga Desa Balongmojo,Puri, “Wortel dari Rp 6 ribu jadi Rp 10 ribu, sawi dari Rp 2.500 sekarang Rp 6.500, cabai besar dari Rp 10 ribu menjadi Rp 25 ribu dan cabai kecil Rp 9 ribu jadi Rp15 ribu.”
Walikota didampingi Forum Koordinator Pimpinan Daerah (Forkopimda) langsung melakukan sidak di beberapa pedagang pasar. Diantaranya pedagang sayur mayur, ikan segar dan pedagang beras. Hasilnya, harga beberapa jenis sayur mayur mengalami kenaikan yang tajam.
“Sidak ini sebagai persiapan Hari Natal dan Tahun Baru 2018. Untuk beras, stok masih cukup di Bulog. Harga bahan pokok, saya kira stabil di Kota Mojokerto tapi yang agak mengalami kenaikan adalah sayur mayur seperti kubis, tomat dan sawi. Kenaikannya, cukup tajam,” katanya.
Menurutnya, kenaikan tersebut dipengaruhi karena faktor cuaca sehingga pengirimannya tidak lancar seperti biasanya. Selain cuaca juga karena faktor produksi di pertaniannya seperti bencana alam sehingga ada pengaruh di hasil panen.
“Untuk stabilitas harga, kita sudah mulai menggelar operasi pasar, ada beras, minyak dan terigu. Harapan kami pada Natal dan Tahun Baru tidak ada lonjakan harga sehingga daya beli masyarakat tetap bisa dikendalikan terutama 9 bahan pokok,” ujarnya.(ning/uyo)