IM.com – Pilwali Mojokerto 2018 yang selama ini terkesan sepi, rupanya mulai memanas. Itu terlihat dari banyaknya kandidat yang mendaftar ke KPU setempat. Setidaknya terdapat 4 pasangan yang menjajal peruntungan di Pilkada tahun ini.
Keempat pasangan bacalon wali kota dan wakil wali kota itu memilih mendaftar di hari terkahir pendaftaran, Rabu (10/1/2018).
Khusus Pilwali Mojokerto, KPU menetapkan syarat partai pengusung maupun gabungan partai pengusung minimal mempunyai 5 kursi di DPRD Kota Mojokerto, atau 20% dari total 25 kursi dewan.
Pasangan Warsito-Moeljadi (WALI) menjadi yang pertama mendaftar ke kantor KPU Kota Mojokerto di Jalan Benteng Pancasila No 21 B. Molejadi yang saat ini menjabat Ketua DPD PAN Kota Mojokerto merupakan politisi kawakan yang pernah menjabat Ketua DPRD setempat.
Sedangkan Warsito masih menjabat Sekretaris DPD Partai Hanura Jatim. Pasangan ini diusung PAN dan PKS dengan 6 kursi.
Disusul pasangan bakal calon dari PDIP Akmal Budianto-Rambo Garudo (Akrab). Partai berlambang banteng moncong putih ini batal mengusung calon petaha Mas’ud Yunus.
Pembatalan ini diduga terkait posisi Mas’ud yang kini menjadi tersangka KPK dalam kasus dugaan gratifikasi terhadap 3 pimpinan DPRD Kota Mojokerto. Kendati begitu PDIP tetap mengharapkan peran Mas’ud yang mempunyai jamaah cukup besar.
Sebagai partai pemenang Pileg 2014, PDIP yang mempunyai 6 kursi di DPRD Kota Mojokerto berhak mengusung calon sendiri, tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.
Partai besutan Megawati ini menjatuhkan pilihannya kepada sosok Akmal yang saat ini menjadi Widyaiswara Ahli Utama Badan Diklat Jatim. Sebagai wakil Akmal, PDIP memilih Rambo, dokter sekaligus Direktur RS Kamar Medika Kota Mojokerto yang merupakan anak mantan Kabareskrim Komjen Anang Iskandar.
Sosok kurang familiar di mata masyarakat Kota Mojokerto juga muncul di pendaftaran Pilwali 2018. Yakni pasangan Andi Soebjakto-Ade Ria Suryani yang diusung koalisi PPP, PKB dan Partai Demokrat dengan 7 kursi.
Andi selama ini banyak beraktivitas di Jakarta sebagai Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga DPP Partai Hanura. Kendati begitu, pasangan ini tak bisa dipandang sebelah mata.
Setidaknya nampak dari komposisi partai pengusung. PPP dan PKB digadang-gadang bisa merebut simpatisan warga Nahdliyin.
Sementara sosok Ade yang merupakan putri mantan Wali Kota Mojokerto Abdul Gani, bakal mengoleksi suara kalangan perempuan di Kota Onde-onde. Terlebih lagi Gani mulai turun gunung untuk memuluskan kemenangan putrinya di Pilwali 2018.
“Mbak Ade kami harapkan bisa menggaet suara pemilih perempuan yang jumlahnya lebih besar. Beliau juga sudah dididik ayahnya yang menjabat Wali Kota Mojokerto dua periode,” kata Andi kepada wartawan usai pendaftaran.
Sementara adik Bupati Mojokerto Ika Puspitasari alias Ning Ita memilih mendaftar paling akhir. Sebagai pendatang baru di panggung politik Kota Mojokerto, Ning Ita menggandeng Wakil Ketua DPD PAN Ahmad Rizal Zakariya sebagai wakilnya. Pasangan Ning Ita-Cak Rizal diusung Partai Golkar dan Gerindra dengan 6 kursi. (kus/uyo)