Irjen Pol Machrud Arifin yang akan lengser dari jabatan Kapolda Jatim dan berniat pensiun dari Polri bercerita dirinya didekati timses pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

IM.com – Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Machfud Arifin mengungkapkan dirinya didekati tim sukses dari dua pasangan capres-cawapres, Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Bahkan Machfud telah digadang menjadi Ketua Timses Jokowi-Ma’ruf di Jatim.

Wajar jika nama Irjen Pol Machfud Arifin menjadi rebutan dua kubu yang akan bersaing di Pilpres 2019. Sebab, terhitung Kamis besok (6/9/2018), Machfud akan menyerahkan jabatan Kapolda Jatim kepada Irjen Pol Luki Hermawan.

Machfud sendiri mengaku akan mengakhiri karirnya di Korps Bhayangkara. “Memang saya sudah selesai dalam pengabdian (di Polri), terhitung besok saya serah terima jabatan oleh Pak Kapolri,” kata Machfud di Mapolda Jatim, Rabu (5/9).

Selain itu, dua kubu capres berebut dukungan Machfud karena pria kelahiran Surabaya 58 tahun silam ini dikenali memiliki jaringan luas. Sebagai anggota polisi, Machfud dinilai punya waktu longgar untuk ikut dalam kerja politik, menyukseskan pemenangan calon presiden, seandainya ia memilih tidak pensiun dari Polri.

Lalu langkah selanjutnya apakah Machfud memilih terjun ke panggung politik? Alummni Akabri 1986 ini masih malu-malu mengakuinya.

“Kalau memang ditunjuk akan saya pertimbangkan. Itu suatu kehormatan. Tapi saya tidak akan langsung terjun ke dunia politik,” ujarnya.

Terkait pilihan capres-cawapres yang akan ditujunya untuk berlabuh, Machfud tak mau membocorkannya ke publik. “Saya belum dapat komentar banyak. Tapi kalau memang benar (didapuk jadi timses), akan saya pertimbangkan,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, pimpinan sembilan parpol koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf mengusulkan tiga nama untuk ditunjuk sebagai ketua timses wilayah Jatim. Mereka mantan gubernur Jatim, Imam Utomo, mantan menteri BUMN Dahlan Iskan, dan Kapolda Jatim yang hampir pensiun, Irjen Pol Machfud Arifin.

Di luar tiga nama itu, Gubernur Jatim Soekarwo sebenarnya masuk radar. Namun rencana itu dibatalkan karena terbentur aturan bahwa kepala daerah tidak boleh menjadi tim sukses. (ine/im)

83

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini