IM.com – Peringatan Hari Infanteri ke 71 diselenggarakan di Pendopo Agung Trowulan Kabupaten Mojokerto, Kamis (19/12-2019) pagi. Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Wisnoe Prastja Boedi sebagai inspektur upacara.
Sementara upacara penyerahan simbol Yudha Wastu Pramuka Jaya yang dilaksanakan di lapangan Desa Semengko Kecamatan Jatirejo pada hari yang sama dipimpin Mayor Jenderal TNI Tri Yuniarto, Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad sebagai inspektur upacara.
Upacara yang berlangsung sejak pukul 06.00 WIB membacakan pesan-pesan almarhum Panglima Besar Jenderal Soedirman, ikrar infanteri, penyerahan simbol dan penandatanganan naskah oleh Irup.
Selanjutnya simbol sepasang senjata LE dengan sangkur terhunus, bendera lambang Infanteri dan bendera Angkatan Darat, tabung berisi pesan Jenderal Soedirman dan ikrar Infanteri dibawah berjalan ke Pendopo Agung Trowulan.
Dalam perjalanan menuju Pendopo Agung Trowulan sepanjang 8 kilometer dikawal satuan Yonif Raider 500/Sikatan, Yonif 511/DY, 512/QY, 516/CY, 527/BY, 503/MK, Yonkav 3, Yonkav 8, Zipur 5, Arhanuy 2, Armed 8, Yonif 501/Kostrad, Marinir, Brimob dan lainya. Termasuk Danrem 082/ Kolonel Arm Ruly Chandrayadi, ikut serta berjalan.
Acara dilaksanakan dengan menampilkan pasukan tempo dulu seragam khas prajurit kala itu dan tradisi pemecahan kelapa muda yang diserahkan kepada inspektur upacara.
Amanat Danpussenif Kodiklat AD yang dibacakan Irup, peringatan Hari Infanteri terkait erat dengan salah satu peristiwa bersejarah tentang kebersamaan nyata TNI-AD dengan rakyat.
Para pejuang TNI-AD bersama rakyat mempertahankan setiap jengkal tanah dari ancaman musuh yang ingin menjajah kembali bumi pertiwi. Dengan peristiwa ini telah menjadi tonggak sejarah perjuangan TNI-AD dalam melindungi keselamatan bangsa, menegakkan kedaulatan negara serta menjaga keutuhan NKRI.
Peristiwa heroik ini, kita mendapatkan teladan nyata para pahlawan bangsa tentang bagaimana menjalankan setiap panggilan tugas negara, semangat juang seperti inilah yang selayaknya terus digelorakan dalam jiwa dan ditanamkan dalam hati sanubari setiap prajurit TNI-AD.
TNI adalah rakyat dan rakyat adalah TNI serta rakyat Indonesia adalah ibu kandung TNI. Bagi TNI-AD, penekanan tersebut akan selalu relevan dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas. TNI-AD tidak hanya tentara yang lahir dan terbentuk dari rakyat pejuang tetapi selalu dan akan terus berjuang bersama rakyat.
Hadir dalam upacara peringatan tersebut, Irdam V/Brawijaya, Danrem 081/Dsj Kolonel Inf Masduki, Danrem 082/CPYJ Kolonel Arm Ruly Chandrayadi,S.H, M.H, Danrem 083/BDJ Kolonel Inf Zainudin, Danrem 084/BJ, Kolonel Inf Yuli Sudaryanto, S.E, para asisten Kasdam V/Brawijaya, Kabalak Dam V/Brawijaya, Danbrigif 16/WY, Danbrigif 18 Kostrad dan Forkopimda Kabupaten Mojokerto. (uyo)