IM.com – Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) SMAN Kabupaten Mojokerto menggelar Edufair 2020. Edufair atau Pameran Pendidikan Tinggi dan Pendidikan Profesi tahun ini tampak lebih meriah.
Buktinya, sebanyak 69 kampus swasta (PTS) dan 14 kampus negeri (PTN) tampil di even yang dilaksanakan di Aula SMAN 1 Puri. PTN dan PTS itu pun tak hanya dari Jawa Timur, tetapi ada pula yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Giat Edufair 2020 yang digelar pada Senin (6/01-2020) ini, nyatanya mampu menyedot ribuan pengunjung. Khususnya kalangan pelajar SMA/SMK/MA kelas XII. Ada 167 sekolah jenjang SMA/SMK/MA Negeri dan Swasta di Kabupaten/Kota Mojokerto yang diundang panitia. Masing-masing sekolah mengirimkan utusan rata-rata 50 pelajarnya.
Nanang Masrur Habibi, S.Pd., Ketua Pelaksana Edufair 2020, menyatakan pentingnya kegiatan rutin MGBK itu. Tujuan kegiatan ini, memberikan kemudahan peserta didik dan orangtua tentang perguruan tinggi. Sehingga ada dorongan dan motivasi yang mantap ketika akan melanjutkan ke perguruan tinggi.
“Guru BK memiliki kewajiban dalam memberikan data dan informasi seputar perguruan tinggi. Mulai dari jalur seleksi hingga jurusan atau program studi yang ada di kampus. Guna memudahkan semua itu, maka kita undang PTN dan PTS untuk menyampaikan informasi langsung pada pelajar,” tutur Nanang, guru SMAN 1 Ngoro.
Nanang, juga Ketua MGBK SMA Negeri dan Swasta Kabupaten Mojokerto, bahwa Edufair akan menjadi agenda tetap. Bagaimana pun akses informasi ke PTN dan PTS bisa dibangun secara proporsional melalui MGBK. Sehingga Edufair akan memberi manfaat maksimal pada peserta didik maupun orangtuanya.
“Harapannya, siswa memperoleh informasi yang tepat tentang berbagai jurusan/program studi di PTN dan PTS. Sehingga dapat memilih jurusan/prodi sesuai dengan potensi diri dan cita-cita karirnya,” ujar Nanang saat ditemui sedang mendampingi Plt Kacabdindik Kab/Kota Mojokerto, Dra. Puji Hastutik, M.Pd., mengunjungi stand PTN dan PTS.
Sementara itu, manfaat Edufair nyatanya juga dirasakan salah satu orangtua siswa. Adalah Jhoni Susilo, yang anaknya sekolah di SMAN 1 Trawas. Dirinya mengaku sengaja datang untuk menggali berbagai informasi seputar kampus.
“Dengan Edufair ini, jujur saya lebih mudah dapat informasi. Saya bisa bertanya langsung pada pihak kampus, baik jalur seleksi maupun biaya yang harus ditanggung. Jadi saya lebih pas untuk mengarahkan anak saya nanti,” ungkap Pak Jhoni sembari membawa beberapa tas yang berisi informasi PTN dan PTS yang dikunjunginya.
Hal senada juga diungkapkan Khusnul Afifah, pelajar kelas XII.IPS SMAN 1 Bangsal. Dirinya mengaku bisa bertanya langsung di kampus yang diinginkannya. Mantan juara foto arkeologi 2019 itu, pingin masuk jurusan Arkeolog UGM Yogjakarta.
“Karena jalur yang ingin saya tempuh di bidikmisi, maka saya tanya ke kampus tentang bidikmisi. Sebab beasiswa itu kini dihapus pemerintah dan diganti dengan KIP-Kuliah. Akhirnya saya dapat penjelasan yang lengkap dari petugas kampus,” ungkap pelajar asal Desa Kedungmungal Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto itu berseri-seri.
Sementara itu, gelaran Edufair 2020 juga dikomentari pihak kampus. Adalah Dr. Moch. Khoiri, M.Pd., Kepala Humas Universitas Negeri Surabaya, yang turut menghadiri langsung kegiatan ini. “Apa yang dilakukan MGBK ini bagus dan bermanfaatm,” ujarnya.
Minimal lanjut Khoiri, PTN dan PTS bisa berinteraksi langsung dengan calon mahasiswa. Hal ini akan mempermudah pelajar dalam memilih kampus yang diinginkan nanti. “Baik melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, maupun seleksi jalur Mandiri,” ujar mantan Kepala Pusat Bahasa Unesa itu di stand pameran kampusnya.(use/uyo)