IM.com – Kabar mengejutkan datang dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Sujatmiko. Mantan Direktur RSUD Prof dr Soekandar Mojosari ini mengaku dirinya positif terinfeksi virus corona yang masuk kategori OTG (orang tanpa gejala).
Pengakuan itu meluncur ketika Sujatmiko ditanya soal jumlah pasien positif Covid-19. Ini menyusul tambahan dua orang, pasangan suami istri asal Desa Bendung, Kecamatan Jetis yang hari ini dinyatakan terkonfirmasi positif coronavirus. (Baca: Kasus Covid-19 di Mojokerto Bertambah, Pasutri Asal Jetis Dinyatakan Positif).
“Saya OTG. Tidak punya gejala saya meminta dites saat melihat ada rapid test. Agak siang diberitahu hasilnya positif, kaget saya karena tidak punya gejala apa-apa,” kata Sujatmiko saat dihubungi, Jumat (24/4/2020).
Rapid test Kadinkes itu dilakukan pada Rabu, 14 April 2020. Untuk meyakinkan hasil rapid test, Sujatmiko pun melakukan swab pada sore harinya.
“Hasilnya muncul hari ini, lho kok positif juga. Saya sudah lama isolasi diri di rumah mulai dinyatakan positif dari hasil rapid test itu, tidak pernah masuk (kantor),” tegasnya.
Selama menjalani isolasi mandiri, Kadinkes mengaku mengkonsumsi vitamin untuk menjaga kondisinya. Hari ini, Jumat (24/4/2020), ia kembali menjalani swab.
“Ini tadi sudah di-swab, nunggu hasilnya. Selama ini hanya minum vitamin, mau gimana belum ada obatnya. Mudah-mudahan negative,” ujar Sujatmiko.
Alih-alih cemas, Kadinkes malah menyikapi kondisinya yang positif Covid-19 tanpa gejala untuk mengingatkan kepada masyarakat agar selalu waspada. Meskipun kesehatan dalam kondisi yang baik belum tentu aman dari paparan virus.
“Tidak apa-apa. Justru saya ingin membuktikan bahwa orang yang sehat itu belum tentu tidak positif (terinfeksi). Makanya orang-orang harus selalu pakai masker di manapun,” tuturnya.
Terpenting lagi, lanjut Sujatmiko, masyarakat harus selalu menjaga kesehatan dan pola makannya.
“Jaga fisik dan makannya, kemudian pakai masker,” ucap Sujatmiko.
Hingga Jumat malam (24/4/2020) pukul 21.00 WIB, jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Mojokerto tercatat 5 kasus. Pasien dalam perawatan (PDP) sebanyak 56 kasus dan ada 456 orang dalam perawatan (ODP). (im)