IM.com – Penyebaran Covid-19 di Mojokerto masih mengkhawatirkan. Setelah menyerang Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) kabupaten, virus corona menjangkiti dua orang di Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota.
Kedua orang positif yakni seorang anggota dan tahanan BNN Kota Mojokerto. Mereka masing-masing menjalani karantina di rusunawa Cinde dan Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
“Untuk tahanan statusnya tersangka. Awalnya dilakukan rapid dengan hasil reaktif, lalu dilanjutkan tes swab dan hasilnya positif covid-19, Kamis pekan lalu,” ujar Kepala BNN Kota Mojokerto, AKBP Suharsi, Senin (21/9/2020).
Menyusul dua kasus positif tersebut, BNNK pun menggelar tes swab ke seluruh jajarannya. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penularan corona di BNNK.
“Dilakukan swab ke seluruh personel (BNNK) dan keluarganya, termasuk saya,” ujar Suharsi.
Sementara seluruh Kantor BNNK, lanjut Suharsi, ditutup sementara selama satu pekan ke depan. “Senin depan kita baru masuk ruangan,” ucap Suharsi.
Meski demikian, Suharsi memastikan, pihaknya tetap membuka pelayanan masyarakat. Hanya, tempatnya dialihkan ke musholla yang lokasinya terpisah dengan Kantor BNNK.
“Pelayanan tetap jalan, bawa laptop di musala dengan APD lengkap dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” demikian Kepala BNNK Mojokerto.
Sementara kasus Covid-19 di Kantor Dispendukcapil Kabupaten Mojokerto hariini terkonfirmasi bertambah dua orang positif. Hal ini disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Ardi Sepdianto, Senin (21/9/2020).
“Dua tambahan lagi yang positif, jumlahnya jadi empat,” tutur Ardi, Senin (21/09/2020). Ardi mengaku jika dua staf Dispendukcapil pertama yang positif karena tertular dari keluarga mereka.
Akibatnya, Dispendukcapil Kabupaten Mojokerto memperpanjang penutupan pelayanan administrasi dan kependudukan (Adminduk) hingga tiga hari ke depan, terhitung mulai Senin (21/9/2020) hingga Rabu (23/9/2020). Penutupan dilakukan untuk semua metode layanan, tatap muka maupun online.
“Ada dua staf lagi yang positif. Jadi seluruh pelayanan online dan tatap muka kembali ditutup sementara dan aktif kembali Kamis (24/9/2020),’’ jelas Kadispendukcapil Kabupaten Mojokerto Bambang Wahyuadi, Senin (21/09/2020).
Bambang menyatakan, pihaknya sudah melakukan tes swab ke semua pejabat dan pegawai Dispendukcapil. Pihaknya berharap tidak ada lagi yang positif Covid-19.
“Mulai kadis hingga cleaning service sudah selesai swab semua. Kita harapkan semua hasilnya nanti negatif, agar bisa kembali memberikan pelayanan kepada masyarakat
Sebelumnya, layanan Adminduk ditutup pada 17-20 September 2020. Penutupan ini berdasarkan petunjuk Bupati Mojokerto dan Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri menyusul dua pegawai yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada Rabu (16/9/2020) malam.
Keduanya yakni N (27) asal Surabaya dan F (28), warga Jombang merupakan staf Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan. Mereka masih menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. (im)