IM.com – Pemerintah Kota Mojokerto tengah kebingungan menyalurkan bantuan sosial yang sedang melimpah. Pasalnya, bansos tersebut harus benar-benar terdistribusi kepada warga yang membutuhkan dan belum pernah menerima dari bantuan serupa dari program pemerintah pusat maupun daerah.
Sesuai aturan, bansos tidak boleh tersalurkan ganda atau ke warga yang sudah menerima bantuan dari pemerintah. Sehingga, pemkot harus mencari sasaran keluarga penerima yang belum pernah tercover bansos.
Sementara data Pemkot mencatat, sebanyak 82,59 persen dari total 46.041 KK penduduk se-Kota Mojokerto atau 38.024 KK telah menerima bansos. Pada saat yang sama, jumlah bantuan untuk warga Kota Onde-Onde baik dari pemerintah pusat, provinsi sampai program CSR perusahaan dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) terus membanjiri sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.
“Ada yang disalurkan untuk bantuan rutin setiap bulan, juga jenis bansos yang menyasar kelompok warga yang terdampak pandemi Covid-19,” tutur Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Rabu (28/7/2021).
Jenis bansos yang diterima warga Kota Mojokerto di 2021 ini meliputi BPNT APBN non-PKH sebanyak 2.746 KPM dan BPNT APBN PKH sejumlah 2.603 KPM. Selain itu, Pemkot Mojokerto juga mengalokasikan BPNT APBD kepada 2.500 KPM.
Seperti baru-baru ini, walikota yang akrab disapa Ning Ita baru saja menerima 15 ton beras dari Kemensos di Kantor Dinsos P3A Kota Mojokerto, Rabu (28/7/2021). Saat ini, Pemkot tengah sibuk melakukan pemetaan dan pendataan menyeluruh bagi warga yang memang berhak menerima bansos itu..
”Hampir semua warga yang membutuhkan maupun yang terdampak Covid-19 dan PPKM sudah kita bantu semuanya. Sekarang kami sampai kebingungan untuk mencari sasaran penerima lagi,” urai Ning Ita.
Ning Ita telah meminta Dinsos P3A untuk kembali melakukan penyisiran sesuai by name by address warga yang belum mendapat bantuan. Sehingga, harap dia, bansos bisa disalurkan kepada warga yang berhak. ”Untuk itu, bagi warga Kota Mojokerto yang merasa belum tercover bansos bisa langsung melaporkan ke Dinsos P3A Kota Mojokerto agar bantuan bisa segera kita salurkan,” tegasnya.
Ning Ita menyebut saat ini pihaknya masih mencari sasaran penerima bantuan sebanyak 1.500 KPM. Masing-masing terdiri dari Bansos PPKM Pemprov Jatim sebanyak 1.000 sasaran dan 500 KPM dari total kuota Bansos untuk pekerja informal sebanyak 1.000 KPM.
Selain jenis bantuan tersebut, Pemkot Mojokerto juga mendistribusikan bansos kepada 2.738 KPM. Yakni berupa bantuan sembako kepada 600 tukang becak, uang tunai Rp 300 ribu untuk 300 penyandang disabilitas, uang tunai Rp 500 ribu kepada 1.467 lansia kurang mampu, serta bantuan tunai Rp 1 juta sebanyak 347 anak yatim. (im)