Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat memeluk Laila, salah satu anak yatim/piatu yang orang tuanya meninggal dunia akibat Covid-19.

IM.com – Dampak sosial akibat pandemi Covid-19 cukup memprihatinkan. Sepanjang tahun 2021 saja, sebanyak 97 anak harus di di Kota Mojokerto itu menjadi yatim piatu setelah orang tuanya meninggal dunia karena virus corona.

Jumlah itu tercatat sejak Januari sampai Agustus 2021. Sementara hanya 25 anak yatim korban corona yang sudah memperoleh bantuan dari pemerintah provinsi.

Salah satu anak yang baru sebulan lalu ditinggal ibunya ke persitirahatan terakhir akibat virus corona adalah Laila Safira.Yang lebih mengharukan, santri pondok pesantren Jombang ini mengatakan kabar ibunya tutup usia ia dapatkan ketika masih di pondok.

Gadis belia asal Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, meluapkan kesedihannya saat menerima bantuan sosial dari Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di Pendapa Sabha Kridatama, Rumah Rakyat, Jumat (20/8/2021) sore. Pada kesempatan itu, Laila bahkan memeluk erat walikota perempuan yang akrab disapa Ning Ita.

Bagi gadis belasan tahun itu, Ning Ita memiliki aura keibuan yang sangat dirindukannya. Rasa rindu akan ibunya sedikit terobati ketika bertemu Ning Ita.

“Waktu itu, saya enggak nyangka, soalnya masih mondok di Jombang. Gak sempat lihat ibu,” ujarnya.

Dalam momen haru itu, Ning Ita sendiri tak mampu membendung air matanya saat memeluk Laila. Ia menjamin pendidikan dan meminta kepada seluruh ASN se-Kota Mojokerto untuk berbagi kasih pada anak-anak yatim seperti Laila.

“Kami juga menjamin akan merawat, serta memberi kasih sayang kepada mereka lewat program orang tua asuh,” jelasnya.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kota Mojokerto Choirul Anwar mengatakan, setiap anak yang ditinggal orangtua akan mendapatkan bantuan sosial berupa sembako dan pendampingan secara psikologis. Pendampingan psikologis diberikan sampai mereka dirasa sudah bisa sembuh dari trauma.

”Atau mungkin dari pihak keluarga dekat mereka sudah berkenan tak ada dampingan psikologis lagi,” kata Choirul, Sabtu (21/8/2021).

Dinsos masih terus mendata anak-anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal dunia akibat Covid-19. Menurut Choirul, pendataan dilakukan di setiap kelurahan.

“Kami siap memberikan bantuan sampai kapan pun,” tegasnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Mojokerto Amin Wachid menambahkan, pendampingan terhadap anak-anak yatim, piatu, dan yatim piatu akibat COVID-19 di Kota Mojokerto bukan hanya sekadar pendampingan psikologis serta bantuan sembako. Mereka akan didampingi untuk mendapatkan berbagai bantuan pendidikan. Macam-macam bantuan itu disalurkan melalui program yang sudah berjalan di Dinas P dan K.

”Untuk hal-hal tersebut, ada Program PIP atau bisa dimintakan tambahan bantuan biaya ke Baznas Kota,” tandasnya.

Sementara angka kematian akibat Covid-19 di Kota Mojokerto hingga Jumat (20/8/2021) mencapai 232. Sementara kasus positif tercatat 4.283 orang. Pemkot Mojokerto juga terus menggenjot vaksinasi COVID-19.

Kota Mojokerto tercatat sebagai daerah yang mencapai persentase vaksinasi tertinggi di Jawa Timur.  Untuk dosis pertama di Kota Mojokertotelah mencapai angka 94,46 persen.

Sedangkan dosis kedua di angka 32,89 persen. (Baca: Capai Herd Immunitiy, Kota Mojokerto Mulai Gelar Vaksinasi Dosis Ketiga). (im)

79

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini