Kapolresta Mojokerto AKBP Rofiq Ripto Himawan menunjukkan sebilah pedang yang digunakan pelaku Muhammad Bisri (kiri) untuk membacok keponakannya sendiri Sukis Eko Cahyono di di depan rumahnya, di Lingkungan Balong Cangkring 1, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon.

IM.com – Salah satu pelaku pembacokan di Lingkungan Balong Cangkring 1, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto berhasil diringkus. Tersangka Mokhammad Bisri (42) ternyata paman korban sendiri, Sukis Eko Cahyono (34).

Tersangka ditangkap di rumah saudaranya, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang setelah menghilang hampir seminggu usai menganiaya korban. Sementara pelaku lain, Ahmad Tohari alias Selop masih menjadi buronan (DPO).

“Tersangka ditangkap di rumah saudaranya di Kabupaten Jombang pada Hari Jumat  (12/11/2021) malam sekitar pukul 20.00 WIB. AT (Ahmad Tohari) belum bisa kami tangkap. Saya imbau tersangka segera menyerahkan diri,” kata Kapolresta Mojokerto AKBP. Rofiq Ripto Himawan dalam konferensi pers, Selasa (16/11/2021).

Menurut Kapolresta, sebelum ditangkap, warga Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto itu sempat melarikan diri ke wilayah Tuban dan Lamongan. Dalam kasus ini, polisi mengamankan barang bukti tersebut antara lain baju korban, baju pelaku, sapu ijuk, sebilah pisau, dan sebilah parang.

“Atas perbuatannya, tersangka dijerat pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan bersama melukai dengan cara kekerasan di muka umum terhadap korban diancam hukuman maksimal 9 tahun penjara,” ujar Rofiq.

Dalam konferensi pers, Mokhammad Bisri menceritakan kejadian berawal ketika dirinya bersama Sukis Eko Cahyono dan sejumlah temannya asyik berpesta minuman keras (miras) sambil mengobrol satu sama lain pada Senin (8/11/2021) sore. Suasana mendadak panas hingga terjadi adu mulut antara pelaku dengan korban.

“Pertikaian tersebut membahas masalah hilangnya uang perusahaan tempat mereka berdua bekerja,” ujar Kapolresta.

Cek-cok antara paman dan keponakan itu semakin meruncing hingga memicu keributan. Adu pukul pun terjadi hingga berujung pada pertikaian berdarah dua lawan satu, di mana Bisri dibantu Ahmad Tohari mengeroyok dan membacok korban. (Baca: Duel Berdarah Dua Lawan Satu di Balongcangkring, Polisi Buru Pelaku Pembacokan).

“Pelaku membawa parang, sedangkan Korban membawa pisau dapur. Korban sempat kritis,” ucap Kapolresta.

Kondisi korban yang tergeletak di depan rumahnya, Lingkungan Balong Cangkring 1, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto pertama kali diketahui Ketua RT 02 RW 02 setempat, Bani. Menurut saksi, pria yang sehari-hari bekerja sebagai sales alat percetakan kue itu  menderita luka sabetan di bagian leher, tangan dan dada.

Korban yang kritis dilarikan ke RSUD Dr Wahidin Sudirohusodo, Kota Mojokerto. Sementara dua pelaku langsung kabur dan melarikan diri Pasca kejadian tersebut.

Setelah tertangkapnya M Nasir, polisi masih memburu tersangka lain. Kapolresta mengingatkan agar pelaku DPO segera menyerahkan diri.

“Saya berharap bagi pelaku yang saat ini kabur segera saja menyerahkan diri. Karena sampai kapanpun dan sampai ujung duniapun tetap kita lakukan pengejaran hingga proses hukum yang berlaku,” tandasnya. (im)

399

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini