IM.com – Dinas perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto mulai gencar melaksanakan operasi pasar murah. Kegiatan ini untuk menstabilkan harga bahan pokok dalam rangka membantu masyarakat dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto H Iwan Abdillah menyampaikan, operasi pasar murah merupakan langkah Pemkab untuk menyikapi kenaikan harga Bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi. Pasalnya, kenaikan harga BBM bakal disusul lonjakan harga berbagai komoditas pokok lain.
Hari ini, operasi pasar murah menyasar Kecamatan Mojosari dan sekitarnya. Bupati Ikfina Fahmawati memantau langsung kegiatan yang bertujuan membantu daya beli masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari hari dengan harga terjangkau.
“Ibu Bupati tadi, sempat mengunjungi OP Murah di Kecamatan Mojosari, beliau sangat memberikan apresiasi dan semangat kepada petugas operasi pasar murah. Suksesnya OP Murah ini, akan kami tidaklanjuti ke beberapa wilayah lain di Kabupaten Mojokerto,” jelas Iwan saat mendampingi Bupati Ikfina memantau operasi Pasar Murah di Kantor Kecamatan Mojosari, Selasa (13/9/2022).
Iwan menjelaskan, operasi pasar murah juga dilaksanakan secara online. Disperindag telah memberikan informasi kepada masyarakat luas, untuk mendaftar melalui aplikasi Sinergi Smart.
“Setelah itu, harga bahan-bahan kebutuhan pokok dicek langsung di lapangan untuk memastikan harga di aplikasi online Disperindag itu memang lebih murah, efisien, praktis dan tepat sasaran. Karena, yang beli langsung masyarakat,” ujarnya.
Iwan menerangkan, pelaksanaan pasar murah melalui aplikasi Sinergi Smart selalu disosialisasikan di media sosial agar masyarakat dapat mengetahui dan melakukan pemesanan secara online. Operasi pasar lebih condong ke harga beras naik, Disperindag bekerjasama dengan Bulog untuk beras ini harganya per liter kilo 8.700, yang dikemas dalam 5 kg.
“Hari ini, sesuai pesanan yang masuk sudah habis 1 ton. Ada dua skema, skema yang pertama pembelian operasi pasar secara online, ke 2 pasar secara konvensional. Beras medium per kilo 8.700, dengan kemasan 5 kg menjadi Rp 43.500,” ungkapnya.
Gaguk, warga Mojosari mengaku sangat bersyukur dengan adanya pasar murah melalui aplikasi online Disperindag ini.
“Sangat membantu, harganya murah murah dibawah harga pasar. Cara daftarnya sangat mudah, KTP yang asli terus isi formulir, lalu tulis rencana beli beras bersama minyak goreng goreng, kemudian ke lokasi yang sudah.ditentukan,” kata Gaguk. (im)