Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau Ning Ita, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan jajaran Forkopimda bermunajat dan doa bersama pada malam 21 Ramadhan di atas KRI Surabaya 591, Selasa (11/4/2023).

IM.com – Sepuluh malam terakhir Bulan Ramadhan yang agung menjadi momentum bagi seluruh umat Islam berlomba-lomba beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Demikian juga Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang bermunajat bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada malam ke-21 Ramadhan di atas Kapal Republik Indonesia (KRI) Surabaya 591, Selasa (11/4/2023).

Walikota Mojokerto yang akrab disapa Ning Ita merasa bersyukur dapat melaksanakan beribadah bersama Forkopimda se-Jawa Timur pada malam ganjil sepuluh hari terakhir Ramadhan. Munajat dan doa bersama ini untuk keberkahan dan keselamatan seluruh masyarakat, khususnya di Jatim.

“Alhamdulillah saya bersama Bu Gubernur dan seluruh Forkopimda se-Jawa Timur bisa bermunajat dan berdoa bersama di malam ke-21 Ramadhan yang istimewa. Semoga lautan doa ini membawa resonansi positif agar Jawa Timur menjadi lebih baik, lebih makmur, semakin kondusif, dan Indonesia juga selalu diberikan keselamatan dan keberkahan oleh Allah SWT,” katanya.

Dalam ritual ibadah di KRI 591 yang bersandar di Dermaga ujung Koarmada II Surabaya, Gubernur Khofifah bersama Forkopimda se-Jawa Timur mengawali kegiatan munajat dengan Khotmil Qur’an. Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan santunan kepada anak-anak yatim.

“Ini tempatnya kan di dek kapal jadi kita bisa langsung menghadap ke langit memohon kepada Allah SWT  semoga Allah mengijabah doa-doa dan ikhtiar kita semua. Amin,” ungkap Khofifah.

Memasuki sepertiga malam terakhir atau Rabu (12/4/2023) dini hari, Gubernur Khofifah bersama Forkopimda se-Jawa Timur melaksanakan beberapa salat sunah. Seperti Salat Tahajud, Salat Hajat, dan Salat Tasbih. Tak hanya itu, kegiatan munajat di KRI 591 ini juga diisi dengan penyerahan bantuan kepada 50 orang nelayan.

Malam 21 Ramadhan dianggap sebagai malam yang penuh malaikat dan rahmat Allah SWT. Malam 21 Ramadhan juga dianggap sebagai salah satu kemungkinan jatuhnya dari malam Lailatul Qadr. Kemuliaan seseorang yang mendapatkan Lailatul Qadar diibaratkan seseorang beribadah dan melakukan amal baik yang dinilai lebih baik dari seribu bulan.

Oleh sebab itu, Gubernur Khofifah mengajak seluruh masyarakat untuk berlomba-lomba melakukan ibadah di 10 malam terakhir bulan Ramadan ini.

“Mari kita tingkatkan ibadah kita, amal baik kita dan berlomba lomba melakukan amal saleh,” ajaknya. Rangkaian kegiatan munajat dan doa diakhiri dengan makan sahur bersama. (adv/im)

69

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini