IM.com – Pemerintah Kabupaten Mojokerto tengah berupaya terus meningkatkan angka harapan hidup (AHH) masyarakat. Langkah yang dilakukan adalah dengan menggenjot pelayanan kesehatan secara optimal.
AHH di Kabupaten Mojokerto tercatat terus meningkat sejak tahun 2018. Terakhir indikator angka harapan hidup pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2022 mencapai 72,93 tahun.
“Jadi rata-rata masyarakat Kabupaten Mojokerto meninggalnya pada usia 72 hingga 73 tahun. Ke depannya berbagai program-program di bidang kesehatan yang akan dilaksanakan nanti tujuannya adalah bagaimana caranya supaya angka harapan hidup semakin tahun semakin meningkat,” kata Bupati Ikfina.
Hal ini ditegakan Bupati Ikfina saat menghadiri secara langsung kegiatan seminar kesehatan dalam rangka peringatan HUT ke-23 RSUD Prof.dr. Soekandar yang bertempat di Aston Mojokerto Hotel & Conference Center, Sabtu (13/52023) pagi. Pada momen itu, Bupati Ikfina juga memaparkan materi terkait peningkatan pelayanan kesehatan di Bumi Majapahit.
Kegiatan seminar kesehatan yang bertajuk ‘Varices and Urolithiasis Detection In Daily Practice’ ini, juga dirangkai beberapa kegiatan mulai dari halal bihalal hari raya idul Fitri 1444 Hijriah, pertunjukan tarian, tiup lilin, hingga pemotongan kue tart yang diserahkan langsung oleh Direktur RSUD Prof dr Soekandar, dr Djalu Naskutub kepada Bupati Ikfina.
Bupati Ikfina menilai, untuk meningkatkan AHH, diperlukan upaya untuk pencegahan penyakit terhadap para lansia yang ada di bumi Majapahit.
“Kita jalankan bersama-sama saling support antara puskesmas, klinik dengan rumah sakit yang ada di Kabupaten Mojokerto, bagaimana kita bersama-sama melaksanakan pelayanan kesehatan dengan berbagai program kesehatan dengan mengedepankan promotif dan edukatif,” ujarnya.
AHH menjadi salah satu indikator IPM dalam komponen indeks kesehatan. Selain itu, dua komponen pendukung lain yakni, yakni pendidikan, dan ekonomi. Bupati Ikfina berharap, peringatan HUT ini dapat momen untuk mewujudkan Kabupaten Mojokerto yang maju, adil, dan makmur.
“Pada peningkatan kualitas sumber daya manusia ada dua indikator utama, yang pertama terkait dengan IPM yang kedua adalah terkait dengan Indeks Kesalehan Sosial (IKS). Maka, bagaimana pemerintahan bisa berjalan dengan baik itu dinilai dari capaian indikator kinerja yang mencapai target,” paparnya.
Ikfina menjelaskan, terdapat beberapa tantangan kesehatan global yang dihadapi saat ini. Antara lain perubahan iklim dan cuaca ekstrem, perbaikan layanan kesehatan yang didasari dengan penilaian WHO adanya perbedaan layanan kesehatan yang mencolok diantara negara bahkan di tingkat kota.
“Selain itu, menghentikan penyakit menular, memanfaatkan teknologi, dan raih kepercayaan publik, karena beberapa informasi kesehatan yang menyesatkan di media sosial terus tumbuh subur, maka WHO mendorong agar para penyedia layanan kesehatan melawan dengan merebut kepercayaan publik,” bebernya.
Maka, upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dalam menyongsong tantangan kesehatan global, Bupati Ikfina menilai, perlu peran serta dan pelibatan semua pihak. Selain itu, kesehatan yang didalamnya terdapat pelayanan kesehatan yang promotif dan rehabilitatif merupakan salah satu pilar penyangga ketahanan nasional.
“Serta regulasi yang dirasa menghambat pengembangan pelayanan perlu ditinjau ulang dan terima kasih RSUD Prof.dr. Soekandar bersama Pemkab Mojokerto dan semuanya terus maju berkembang siap menyongsong tantangan kesehatan global,” bebernya.
Diakhir sambutannya Bupati Ikfina juga berharap RSUD Prof.dr. Soekandar terus berbenah dan terus berkembang, agar RSUD Prof.dr. Soekandar menjadi rumah sakit harapan seluruh masyarakat Kabupaten Mojokerto.
“Karena RSUD Prof.dr. Soekandar menjadi satu-satunya rumah sakit tipe B yang ada di Kabupaten Mojokerto, maka ini nanti bisa menyelesaikan berbagai masalah, supaya tidak semua nanti larinya ke Surabaya tetapi ke Kabupaten Mojokerto. Sekali lagi saya mengucapkan selamat hari ulang tahun yang ke-23 untuk RSUD Prof.dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto mudah-mudahan betul-betul bisa mewujudkan pelayanan yang hebat, pembangunan pesat, dan masyarakat sehat,” pungkasnya.
Diketahui pada pelaksanaan seminar kesehatan ini, turut mengundang dua narasumber yakni dr. Irien Herawati dan dr. Ardhito Rachman dan diikuti sedikitnya 75 peserta dari 7 Rumah Sakit sekitar Mojosari, 5 Klinik, dan 27 Puskesmas se-Kabupaten Mojokerto. Selain itu turut hadir pula Kepala Dinas Kesehatan dr. Ulum Rokhmat Rokhmawan. (im)