Suher mengatakan, para atlet tinju Kabupaten Mojokerto rata-rata masih berusia muda. Sehingga memiliki potensi besar untuk berkembang dan berprestasi.
“Rata-rata atlet tinju kami kelahiran 2002, padahal standarnya 2000. Sehingga untuk Porprov berikutnya, mereka masih berkesempatan membela Kabupaten Mojokerto lagi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa lewat surat resmi menginstruksikan pertandinagn cabor tinju di Porprov Jatim VIII dihentikan menyusul meninggalnya petinju Farhat Mika Rahel Riyanto (15). Atlet kontingen Kabupaten Bondowoso itu mendadak pingsan usai melakoni ronde terakhir melawan I Putu Nandikeswara Adnya dari Kabupaten Blitar di Universitas Darul Ulum Jombang, Senin (11/9/2023) sekitar pukul 15.30 WIB.
Farhat langsung dilarikan ke IGD RSUD Jombang oleh Tim P3K Bersama 1 orang pelatih. Usai dilakukan penanganan stabilisasi oleh tim medis RSUD Jombang, hasil pemeriksaan CT Scan Kepala menunjukkan Farhat mengalami perdarahan otak.
Korban sempat dirawat intensif di ruang ICU Central oleh tim medis yang dipimpin dokter spesialis bedah syaraf. Namun kondisi pasien terus menurun dan dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (1/9/2023) dini hari pukul 02.10 WIB. (im)