Ia pun mengaku pada hari Rabu 13 Maret 2024 pagi, baru melakukan pengecekan CCTV. Dari situ diketahui, bahwa ada orang tak dikenal masuk ke sekolah pada Sabtu 9 Maret 2024, dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
“Maling masuk melalui jendela perpustakaan yang sudah rusak. Jendela rapuh itu ditutup dengan menggunakan bekas papan tulis. Untuk menuju jendela, maling naik menggunakan meja yang biasa dipakai siswa olahraga,” tuturnya.
Komala dan seluruh guru mengaku tak tahu, siapa orang yang tertangkap CCTV tersebut. “Orangnya tidak pakai baju, hanya pakai kolor, jadi saya rasa bukan orang jauh,” katanya.
Ia pun menjelaskan bahwa pengamanan di sekolahnya sudah cukup ketat. Di sekolah, ada tiga rumah dinas. Dua ditempati pembimbing mulok keagamaan. Satu lainnya ditempati penjaga.
“Di sini juga ada CCTV. Lingkungan sekolah juga di pinggir jalan raya. Samping kanan kiri juga ada kios. Ini pembelajaran bagi kami, lingkungan yang kami anggap aman-aman saja, ternyata tetap harus waspada,” ujarnya.
“Rumah dinas yang ditempati penjaga dekat dari sini. Kami menyimpan barang saya kira aman. Tapi ada juga beberapa barang yang memang sengaja kami bawakan guru agar lebih aman,” tuturnya.