Penandatanganan Kesepakatan Kerjasama Pemerintah Kota Mojokerto dengan PT Khazanah Hijau Indonesia Direktur Utama PT Khazanah Hijau Indonesia Ernest Christian Layman dan Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro. IM.com/uyo/
Penandatanganan Kesepakatan Kerjasama Pemerintah Kota Mojokerto dengan PT Khazanah Hijau Indonesia Direktur Utama PT Khazanah Hijau Indonesia Ernest Christian Layman dan Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro. IM.com/uyo/

IM.com – Untuk mengatasi permasalahan sampah yang setiap tahun makin pelik, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menggandeng Rekosistem (PT Khazanah Hijau Indonesia) dalam pengelolaan TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu).

Dengan penandatangan kerjasama strategis pengelolaan beberapa TPST, antara Pemkot Mojokerto, Rekosistem bersama Konsorsium perusahaan Jepang di Indonesia, di bawah naungan Japan Clean Ocean Material Alliance (CLOMA) yang terdiri dari, Ajinomoto, Marubeni, Panasonic, Unicharm dan Yakult, serta didukung oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) diharapkan pengelolaan sampah bisa lebih efektif dan ramah lingkungan.

Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro mengatakan sampah yang dihasilkan 141 ribu penduduk Kota Mojokerto, dalam satu tahun bisa mencapai 35 ribu ton. Atau dalam sehari rata-rata 98,3 ton.

“Kondisi ini harus ada upaya yang cepat dari Pemerintah Kota, untuk menggandeng pihak ketiga yang konsen dalam penanganan sampah,” kata Mas Pj sapaan akrabnya usai penandatanganan kerjasama dengan Rekosistem, Senin (22/4/2024).

Ia berharap dalam mengatasi persoalan sampah harus dibangun persepsi sama yakni diawali dari hulu yaitu masyarakat. Ketika, di masyarakat sudah ada pemilhan sampah yang baik maka, tidak akan banyak sampah yang akan sampai ke hilir atau TPA (tempat penampungan akhir).

Menurut Mas Pj, nantinya Rekosistem akan menerima sampah yang dikumpulkan dari kawasan Kota Mojokerto di TPST Magersari.

Lalu dilakukan pemilahan, pendataan, dan pemulihan material dengan pendekatan ekonomi sirkular demi peningkatan angka daur ulang.

Di tahun pertama, TPST Magersari akan fokus menangani klien yang sudah terkumpul saat ini serta meningkatkan dari segi metodologi, agar beroperasi sesuai dengan prinsip keberlanjutan dan selanjutnya, kapasitasnya akan diperluas secara organik.

“Melalui TPST Magersari, kami berharap dapat mencapai tingkat daur ulang yang lebih tinggi dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan pertumbuhan ekonomi kota kami” ungkap Mas Pj.

Dijelaskan Mas Pj Ali Kuncoro, ini bukan hal baru di Kota Mojokerto. “Pemerintah Kota sudah melaksanakan ketika masyarakat punya bank sampah, mereka dapat poin. Poin tersebut bisa dipakai di gopay dan bisa digunakan untuk bayar moda transportasi masal,” tandasnya.

Pemkot Mojokerto Komitmen Kurangi Emisi Karbon

Selain berupaya meningkatkan tingkat daur ulang anorganik, kerjasama ini juga bertujuan untuk mengajak lebih banyak masyarakat Mojokerto untuk berkontribusi dan bersama mengurangi emisi karbon.

Sehingga menciptakan gaya hidup baru yang berbasis prinsip berkelanjutan serta kesadaran akan tanggung jawab setiap individu atas produk pasca konsumsinya sekaligus meningkatkan laju daur ulang kota untuk mengurangi volume sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Kami berkomitmen untuk menghadirkan solusi yang inovatif dan berkelanjutan dalam pengelolaan sampah di Kota Mojokerto melalui TPST Magersari. Kerjasama dengan Rekosistem dan Konsorsium Perusahaan Jepang membuka peluang baru bagi kami untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah, serta memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya ekonomi sirkular dan pemilahan sampah. Kami percaya bahwa melalui langkah-langkah ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto, Amin Wachid.

Pengelolaan Sampah TPST Magersari Gunakan Teknologi Digital

Co Founder dan Chief Operating Officer Rekosistem, Joshua Valentino mengatakan melalui campur tangan Rekosistem yang menggunakan basis digital. TPST Magersari Kota Mojokerto, akan mengimplementasikan teknologi digital.

“Teknologi digital akan diimplementasikan di TPST Magersari untuk mengumpulkan, meningkatkan daur ulang, melaporkan data yang komprehensif, serta melakukan pemantauan secara real-time. TPST ini akan dilengkapi sensor IoT dan integrasi Machine Learning, untuk meningkatkan analisis dan optimalisasi sistem,” jelasnya.

Tata Kelola Pengelolaan Sampah di Kota Mojokerto

Sementara itu, Co Founder dan Chief Executive Officer Rekosistem, Ernest Layman menyambut secara positif kerjasama pengelolaan sampah di Kota Mojokerto.

“Kolaborasi yang dilakukan antara Lembaga Pemerintah dan sektor swasta menjadi wujud kesadaran kolektif dalam mendorong perencanaan dan penerapan tata kelola manajemen sampah, yang lebih ideal melalui pendekatan ekonomi sirkular dan waste-to-energy. Kami sangat senang menjadi bagian dari kerjasama ini untuk mengelola sampah di Kota Mojokerto melalui TPST Magersari,” ungkapnya.

Rekosistem berkomitmen untuk terus berinovasi dalam pengelolaan sampah dan pemulihan material demi menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Kolaborasi antara Rekosistem, Lembaga Pemerintahan dan Sektor Swasta menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara ketiga sektor menjadi kunci utama dalam mencapai target Net Zero Emissions Indonesia, melalui pengurangan emisi karbon dengan pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular. (uyo)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini