Arif perajin besek bambu saat menganyam di kediamannya. Rabu (1/5/2024). IM.com/Karimatul Maslahah/
Arif perajin besek bambu saat menganyam di kediamannya. Rabu (1/5/2024). IM.com/Karimatul Maslahah/

IM.com – Kisah inspiratif pria di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang dulu menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK). Kini, sukses menekuni usaha kerajinan besek bambu bisa menjadi inspirasi kalian untuk memulai wiraswasta.

Semasa menjadi buruh hanya bergaji Rp 250 ribu, kini pendapatan perbulan menjadi puluhan juta rupiah dari usaha dan kerja kerasnya tersebut. Bahkan, dia bisa membuka lapangan pekerjaan untuk warga di Kabupaten Jombang.

Ya ini lah Arif Susanto, warga Desa Grogol, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang yang bisa menjadi inspirasi dalam berwirausaha.

Pria 41 tahun ini sebelum menekuni usaha kerajinan besek bambu, adalah seorang buruh pabrik.

Singkat cerita, Arif menjadi korban PHK di perusahaan tempatnya bekerja pada 2020 silam, meskipun sudah bekerja selama belasan tahun.

”Meski saya sudah belasan tahun bekerja, tapi waktu banyak PHK pasca covid saya juga terkena PHK,” katanya. Rabu (1/5/2024).

Kini, berkat kegigihan usahanya, Arif sudah memiliki sejumlah karyawan yang membantunya berwirausaha besek bambu.

Meski sudah memiliki karyawan, Arif pun terlibat langsung dalam proses produksi. Berbagai macam jenis besek bisa diproduksinya, seperti untuk kemasan makanan hingga hampers.

”Saya melihat bambu ini mempunyai prospek yang sangat bagus. Sehingga saya mencoba untuk membuat kerajian dari bambu ini,” kata dia, Rabu (1/5/2024).

Tentu, perjalanan Arif tidak semulus yang terlihat. Banyak kesulitan yang dihadapi. Mulai dari pemasaran dan memperkenalkan produknya agar laku dijual.

“Ya tidak langsung seperti sekarang. Kita harus tetap yakin dan optimistis kreasi yang kita buat ini dikneal masyarakat,” ungkapnya.

Bahkan, dirinya semakin tekun dan kreatif untuk membuat produk-produk yang diinginkan konsumen.

”Kita terus menciptakan model-model terupdate sesuai keiingan masyarakat,” tegasnya.

Dirinya mengaku cukup bersyukur atas hasilnya. Pasalnya, pada saat menjadi buruh dirinya hanya digaji Rp 250 ribu per minggu. ”Alhamdullilah sekarang ozmetnya mencapai puluhan juta,” kata Arif.

Untuk harga besek dan kerajian bambu buatan Arif pun bervariatif mulai dari ribuan hingga ratusan ribu rupiah tergantung jenis dan kualitasnya.

Untuk pemesanan dan pengiriman saat ini sudah merambah seluruh daerah di nusantara, bahkan hingga mancanegara seperti Malaysia dan Singapura. ”Momen hari buruh ini harus dijadikan semangat untuk tetap berusaha maupun berkreasi,” pungkasnya. (ima)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini