IM.com – Usai Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) menjadi sorotan. Karena, kasus korupsi pemotongan intensif pegawai yang menjerat mantan bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor.
Kini, isu tak sedap terkait dugaan pemotongan insentif pegawai kembali mencuat terjadi di dua instansi Pemkab Sidoarjo. Yakni, dinas kesehatan dan dinas pendidikan.
Menurut sumber internal Pemkab Sidoarjo, praktik pemotongan insentif pegawai itu juga terjadi di Dinkes dan Dindik.
“Setelah ramai kasus di BPPD itu pegawai di dinas lain yang mengalami hal yang sama baru berani ngomong. Meski omongan itu hanya di kalangan saja tapi sudah banyak yang tau kalau dua dinas itu,” kata sumber kepada InilahMojokerto.com, Kamis (9/5/2024).
Dikatakannya, besaran dugaan potongan insentif di dua dinas tersebut bervariasi, tergantung jabatan pegawai masing-masing. Bahkan potongan insentif itu diduga hingga tingkat puskesmas dan guru di sekolah.
Dugaan itu pun diperkuat dengan teguran langsung oleh Plt Bupati Sidoarjo Subandi dalam koordinasi internal bersama OPD pasca penunjukannya sebagai Plt pagi tadi.
“Sudah tidak ada lagi kelompok-kelompok an di dalam pemerintahan. Semua harus bekerja pada semestinya. Dinkes dan Dinas Pendidikan itu hati-hati,” tegas Subandi.
Subandi mengerahkan seluruh Kepala Dinas dan Camat di Kabupaten Sidoarjo untuk bersama-sama menyatukan visi dan misi membangun Sidoarjo.
“Mari kita bersama-sama membangun Sidoarjo dengan cara kekeluargaan, keharmonisan tanpa ada intervensi diantara satu dengan lainnya,” kata Subandi mengakhiri. (yg)