Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menghadiri dialog budaya bersama forum komunikasi lintas pelaku dan pemerhati budaya Mojokerto yang berlangsung di balai Desa Pandankrajan, Kecamatan Kemlagi, pada Rabu (19/6/2024).
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menghadiri dialog budaya bersama forum komunikasi lintas pelaku dan pemerhati budaya Mojokerto yang berlangsung di balai Desa Pandankrajan, Kecamatan Kemlagi, pada Rabu (19/6/2024).

IM.com – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati meminta para penggiat seni dan budaya ikut andil, dalam melestarikan berbagai budaya termasuk warisan kerajaan Majapahit.

Hal ini disampaikan oleh Bupati Ikfina yang didampingi Kepala Disbudporapar Kabupaten Mojokerto, Norman Handhito ketika menghadiri dialog budaya bersama forum komunikasi lintas pelaku dan pemerhati budaya Mojokerto yang berlangsung di balai Desa Pandankrajan, Kecamatan Kemlagi, pada Rabu (19/6/2024).

Pelaksanaan dialog yang bertajuk “Guyub Rukun Wilwatikta”, juga sebagai wadah menyerap aspirasi para penggiat seni dan budaya Kabupaten Mojokerto yang bertujuan untuk melestarikan budaya dan membangun nilai-nilai leluhur yang ada di Kabupaten Mojokerto untuk menuju Indonesia emas tahun 2045.

Adapun beberapa aspirasi yang menjadi pembahasan, antara lain terkait pelestarian kegiatan budaya Majapahit, yang hendaknya didukung dengan sarana dan prasarana terkait. Salah satunya bagaimana menghidupkan pendapa desa sebagai tempat berkesenian, tentunya dilengkapi dengan set gamelan.

“Dalam hal ini pemerintah tidak bisa bergerak sendiri, ini harus ada budayawan semuanya kemudian bergerak dan kita akan bersinergi,” jelasnya.

Bupati Ikfina juga berpendapat, bahwa sangat berpotensi di Pendapa Desa untuk dilengkapi berbagai sarana dan prasarana seni budaya, seperti halnya dilengkapi set gamelan.

“Di setiap pendapa memang seharusnya dimanfaatkan semaksimal mungkin, seperti contohnya Pendopo Graha Majatama Kabupaten Mojokerto yang sudah dilengkapi seperangkat gamelan. Maka tentunya akan sangat baik dan indah, kalau semua pendapa di desa dilengkapi dengan seperangkat gamelan juga. Ini bisa masuk perencanaan. Teman-teman budayawan juga harus hadir, supaya balai desa itu nanti tidak nganggur. Jadi bisa dipakai anak-anak latihan, kapan ibu-ibu latihan, kapan karang tarunanya latihan,” jelasnya

Selain itu, upaya nguri-uri budaya di Kabupaten Mojokerto, terus dikuatkan dengan melekatkan identitas Majapahit. Seperti halnya, Bupati Ikfina yang telah mengambil langkah nyata dengan DPRD Kabupaten Mojokerto, terkait branding Majapahitan yang dapat dicitrakan dalam bangunan-bangunan gedung di Kabupaten Mojokerto. Pemerintah Kabupaten Mojokerto, bahkan sejak lama sudah memiliki rencana untuk membangun pusat seni bernuansa Majapahitan yang diproyeksikan akan ideal berdiri di PPST Trowulan.

“Kita ini punya perencanaan membangun seluruh fasilitas umum pemerintah, ini ada perdanya. Pada perda itu nanti menegaskan bahwa pembangunan gedung di Kabupaten Mojokerto harus ada ciri khas Majapahitnya. Kemarin sudah kita tanda tangani dengan DPRD. Ini memang upaya kita memunculkan ciri khas dari Majapahit, seiring dengan pembangunan yang kita kerjakan ke depannya. Kita ingin punya pasar seni dan area untuk tampil, mungkin bisa di PPST. Ini bisa digali di rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD),” pungkasnya. (uyo)

57

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini