IM.com – Memasuki era digitalisasi berdampak pada munculnya profesi konten kreator yang banyak diminati para Gen Z. Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tercatat konten kreator memiliki pasar Rp 7 triliun dan diperkirakan akan terus meningkat lima kali lipat ditahun 2027. Di sisi lain, industri digital agency periklanan di Indonesia juga semakin menjamur yang ditandai dengan banyaknya perusahaan tersebut bermunculan.
Rian M. Yusuf Direktur URALA Indonesia menerangkan, pertumbuhan konten kreator dan industri digital agency periklanan yang berjalan beriringan semakin membuka lebar peluang terhadap kemajuan industri kreatif.
“Tidak dipungkiri hadirnya para konten kreator dari barisan Gen Z serta kemunculan perusahaan digital agency periklanan semakin menyemarakkan industri kreatif,” jelas Rian.
Selain itu, lanjut Rian, hal ini juga menumbuhkan semangat kompetisi serta menjadikan industri kreatif semakin berkembang, tidak hanya dari sektor korporasi, namun juga dari sektor UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang sudah banyak memanfaatkan layanan ini,
Sayangnya, pertumbuhan industri ini tidak selalu berjalan mulus. Banyaknya oknum yang tidak bertanggung jawab melihat celah besar untuk memanfaatkan layanan konten kreator dengan menggunakan nama perusahaan yang sudah berdiri lama.
Oknum tersebut sering beraksi dengan cara memberikan lowongan pekerjaan online atau pun paruh waktu melalui pesan singkat WhatsApp atau telegram. Biasanya mereka juga akan menjanjikan imbalan atau keuntungan yang besar hanya untuk melakukan tugas-tugas sederhana yang bisa dilakukan melalui gawai.
Lebih jauh lagi, bukan hanya para calon pekerja atau konten kreator yang banyak menjadi korban. “Dari aksi penipuan ini, para pemilik perusahaan pun ikut terkena imbasnya karena sebagai contoh nama perusahaan URALA Indonesia dicatut oleh para penipu untuk digunakan dalam aksi mereka,” ungkap Rian lagi.
Rian juga menambahkan, “Penting untuk dipahami bahwa para perusahaan atau digital agency yang benar tidak akan membukan lowongan pekerjaan melalui pesan singkat, apalagi meminta deposit kepada para pencari kerja.”
Untuk dapat terhindar dari penipuan semacam ini, ada baiknya masyarakat untuk selalu melakukan cek dan ricek terkait perusahaan pemberi kerja melalui search engine, halaman website resmi, atau media sosial perusahaan.
Langkah ini menjadi krusial sehingga para calon pekerja bisa menggali lebih dalam tentang kebenaran lowongan pekerjaan yang diberikan. Jangan mudah percaya apabila ada lowongan pekerjaan dengan iming-iming imbalan besar yang seringkali terdengar tidak masuk akal.
Sebagai perusahaan Digital Public Relations yang sedang bertumbuh, URALA Indonesia berkomitmen selalu menghadirkan lingkungan kerja yang baik dan memberikan hasil yang berdampak positif kepada para mitranya.
Sejak berdiri tahun 2023 lalu, URALA Indonesia telah berhasil menangani berbagai macam proyek dari berbagai industri, seperti transportasi, pertambangan, F&B, teknologi, dan masih banyak lagi. (vrtm)