
IM.com – Stunting di Kota Mojokerto Jawa Timur 1,54 persen. Capaian angka tersebut disampaikan dalam Rembuk Stunting Lintas Sektor di Sabha Mandala Madya Balai Kota Mojokerto, Rabu (12/3/2025).
Angka stunting di Kota Mojokerto dalam lima tahun terakhir mengalami penurunan signifikan. Tahun 2020 tercatat 7,71 persen. Pada tahun 2024 turun menjadi 1,54 persen. Capain ini berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM).
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari optimis dengan penurunan signifikan menjadi 1.54 persen Kota Mojokerto bisa mencapai status New Zero Stunting. “Tidak ada lagi bayi lahir dengan risiko stunting atau munculnya kasus stunting baru.
Ia menegaskan percepatan penurunan stunting merupakan hasil sinergi lintas sector. “Ini adalah hasil kolaborasi kita semua. Setiap sektor menjalankan perannya dengan maksimal, sesuai tugas dan tanggung jawabnya,” tutur Wali Kota Mojokerto yang akrab disapa Ning Ita.
Dalam upaya penurunan stunting di Kota Mojokerto, pada kesempatan itu dilakukan penandatanganan komitmen bersama pemerintah kota, Kejaksaan Negeri, Kodim 0815, dan Polres Mojokerto Kota.
Sementara untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, Pemkot Mojokerto mengimplementasikan berbagai program strategis guna menyiapkan SDM unggul. Salah satunya adalah pencapaian Universal Health Coverage (UHC), yang memastikan seluruh warga Kota Mojokerto mendapatkan jaminan kesehatan gratis.
Pemkot Mojokerto juga telah menjalankan program pemberian makanan bergizi gratis bagi pelajar tingkat TK hingga SMA, secara bertahap. (uyo)