IM.com – Sosialisasi hukum yang digulirkan Bagian Hukum Setda Kabupaten Mojokerto tahun 2016 juga merambah kalangan pelajar. Ada 15 sekolah di 16 desa secara bergilir mendapat sosialisasi produk hukum.
Kasubag Penyuluhan dan Bantuan Hukum, Ani Widyatuti MH, mengatakan pihaknya menggandeng Kementerian Agama, Dinas Kesehatan dan Kepolisian. “ Ada 3 materi inti yang diberikan dalam sosialisasi kepada pelajar yang disampaikan para pemateri,” jelasnya.
Materi pemahaman tentang sex bebas dengan segala permasalahannya disampaikan dari Kemenag. Sedangkan Dinas Kesehatan, mengenalkan tentang pentingnya alat reproduksi. Termasuk kepolisian lebih menitikberatkan bahaya narkoba dan peraturan lalu lintas serta cara berkendara yang benar dan aman.
Ketiga materi itu, kata Ani sangat penting diberikan ke kalangan pelajar yang menjadi generasi penerus bangsa. Pasalnya usia remaja sangat sensitif untuk merespon perkembangan tentang sex bebas, narkoba sehingga banyak pelajar menjadi korban seperti yang terjadi belakangan ini.
Tingginya angka pelajar yang hamil sebelum pernikahan ini lebih banyak disebabkan karena Imbas sex bebas dan tidak memahami alat reproduksi, serta mengenal dan memakai narkoba. Sedangkan dampak narkoba, bisa terjadi penurunan mental displin termasuk disiplin berlalu lintas yang benar.
“ Berdasarkan data kepolisian, angka pelanggaran dan kecelakaan didominasi kalangan pelajar karena mereka belum punya SIM. Sehingga tidak memahami peraturan dan mengendarai kendaraan yang benar. Bahkan pelanggaran dilakukan pelajar juga masalah kelengkapan kendaraan,” papar Ani. Seraya berharap sosialisasi hukum ini, bisa memberi pencerahan bagi pelajar.
Seperti sosialisasi hukum di SMK Kemlagi, sedikitnya diikuti sekitar 75 pelajar dari perwakilan kelas dan jurusan. Pelajar yang didominasi perempuan itu nampak antusias mendapat paparan dari kopilisian yang disampaikan AKP Sodik dari Polres Kota Mojokerto. Materi yang menarik antusias pelajar juga disampaikan dari Dinas Kesehatan perihal alat reproduksi.
Dialog interaktif pun nampak berlangsung seru. Banyak pelajar SMK Kemlagi yang bertanya seputar alat reproduksi. Sedangkan materi dari kopolisian tentang pelanggaran dan polisi nakal. Ada pelajar yang bertanya ke AKP Sodik adanya polisi yang minta uang ke penggendara yang dijumpai sedang melakukan pelanggaran. “ Kalau menjumpai ada polisi nakal, laporkan saja ke Kapolres,” kata Sodik. (ama/uyo)