IM.com – Warga Kota Mojokerto tak perlu khawatir kehabisan pasokan trombosit (sel darah) di Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) setempat. PMI Kabupaten Sidoarjo siap menyuplai jika PMI Kota Mojokerto kekurangan trombosit menyusul tingginya permintaan akibat wabah demam berdarah yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
“Kalau kekurangan, PMI Sidoarjo siap membantu,” ungkap Walikota yang akrab disapa Ning Ita ini, Kamis (31/1/2019).
Meski demikian, PMI Kota Mojokerto tidak bisa melayani permintaan trombosit dari luar wilayahnya. Sebab, PMI Kota sendiri belum bisa memenuhi seluruh permintaan trombosit yang juga datang dari Kabupaten Mojokerto.
Karena itu, Ning Ita ingin PMI Kota Mojokerto bisa meningkatkan pengolahan trombosit di tengah tingginya permintaan akibat wabah DBD. Pihaknya akan menaikkan 50 persen dana hibah untuk PMI guna mengatasi keterbatasan alat pengolahan trombosit.
“Kita bisa membeli reagen (senyawa kimia pengolah trombosit) dan meminjam alat pengolahannya dari sana (produsen). Ini akan meningkatkan kapasitas tersedianya darah dan trombosit di PMI,” paparnya.
Sebelumnya, Ning Ita prihatin dengan meningkatnya jumlah penderita DBD yang membanjiri ruang rawat inap di beberapa rumah sakit di Kota Mojokerto. Hari ini, Ning Ita sempat menyambangi pasien DBD di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo untuk memberi semangat dan himbauan agar mulai menerapkan hidup bersih di lingkungan rumah. (Baca: Ning Ita Luncurkan Prokasih Tanggulangi DBD, 52 Penderita di Jatim Meninggal).
Ke depannya, Ning Ita mengajak seluruh elemen dan masyarakat untuk menanggulangi penyebaran wabah DBD melalui Program Kali Bersih (Prokasih). Menurutnya, penanggulangan DBD harus melibatkan semua pihak. (im)