Jurus Wali Kota Mojokerto Tekan Pengendalian Laju Pertumbuhan Penduduk
Wali Kota Mojokerto, Ning Ita menyampaikan salah satu cara mengetahui kemajuan suatu daerah dapat dilihat dari kualitas kesehatan, kualitas pendidikan, daya beli keluarga dan penduduknya, juga dari kekayaan sumber daya alam yang dimiliki

IM.com – Wali Kota Mojokerto, Ning Ita menyampaikan salah satu cara mengetahui kemajuan suatu daerah dapat dilihat dari kualitas kesehatan, kualitas pendidikan, daya beli keluarga dan penduduknya, juga dari kekayaan sumber daya alam yang dimiliki.

“Oleh karena itu pada setiap penyusunan program pembangunan, masalah kesehatan dan pendidikan itu adalah prioritas utama. Merupakan standar pelayanan minimum yang harus kita prioritaskan dalam urusan pembangunan di suatu daerah,” tuturnya saat membuka rapat kerja Program KB Kota Mojokerto Tahun 2019 Rabu (08/05-2019).

Raker di Astoria Convention Hall Kota Mojokerto dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Ketua TP PKK Kota Mojokerto Nur Chasanah Ahmad Rizal, Kepala OPD terkait, Camat dan Lurah, Ketua TP PKK Kecamatan dan Kelurahan serta mitra kerja terkait pelaksana program KB di Kota Mojokerto.

Ning Ita mengatakan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik jumlah penduduk Kota Mojokerto terus bertambah dari  126.404 jiwa pada 2016 menjadi 127.279 jiwa pada  tahun 2017. Dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,69 % lebih tinggi dari laju pertumbuhan penduduk Provinsi Jawa Timur pada periode yang sama yaitu sebesar 0, 56 %.

“Tentu pertambahan jumlah penduduk ini membawa konsekuensi dalam penyediaan fasilitas umum yang memadai serta kesempatan kerja yang dapat menjamin kelangsungan hidup dan kesejahteraan masyarakatnya,” kata Ning Ita.

“Pengendalian laju pertumbuhan penduduk ini mempunyai peran penting dalam upaya untuk meningkatkan kualitas penduduk. Sehingga upaya pengendalian pertumbuhan penduduk ini perlu ditingkatkan sebagai langkah penting dalam rangka pembangunan kependudukan,” lanjutnya.

Wali Kota menambahkan, dengan meningkatkan kualitas penduduk melalui perwujudan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera dengan harmonisasi dan sinkronisasi berbagai kebijakan pembangunan yang berkaitan dengan kuantitas, kualitas maupun persebaran dan mobilitas penduduk agar menjadi selaras, serasi dan seimbang dengan lingkungan hidup.

Terkait pemberdayaan perempuan perlindungan anak dan keluarga berencana, Ning Ita berharap semua kegiatan program tersebut akan terus ditingkatkan penanganannya.

Selain laju pertumbuhan penduduk, Ning Ita juga menyoroti jumlah perkawinan di Kota Mojokerto. Khususnya pernikahan dibawah usia 20 tahun.

Ning Ita mengatakan bahwa angka perkawinan pertama usia dibawah 20 tahun mengalami penurunan yang cukup signifikan. Yaitu sebesar 156 (16,15 %) dari 966 perkawinan sedang pada tahun 2018 angkanya mencapai 135 (13,80%) dari 978 perkawinan.

“Saya berharap pada tahun ini atau tahun yang akan datang angka ini dapat diturunkan lagi karena dari perkawinan usia muda yang ada ini jika tidak dapat dikendalikan nantinya juga akan membawa pengaruh terhadap masalah pengendalian pertumbuhan penduduk di Kota Mojokerto,” kata Ning Ita.

Terkait perwakinan usia muda Ning Ita menyampaikan bahwa hal ini perlu mendapat perhatian yang serius dari semua pihak yang terkait. Dengan meningkatkan pembinaan kepada generasi muda utamanya anak-anak usia sekolah melalui wadah–wadah kegiatan yang telah ada.

Seperti pusat informasi dan konseling remaja (PIK-R) jalur sekolah / jalur masyarakat maupun wadah-wadah kegiatan pembinaan generasi muda yang lain.

“Sehingga generasi muda tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang negatif baik oleh teman, lingkungan ataupun pengaruh negatif teknologi informasi atau media sosial,” pungkasnya. 

Usai mengakhiri sambutan, Wali Kota Mojokerto menyerahkan hadiah untuk juara pertama Lomba KB Lestari.

Lomba KB lestari dibagi menjadi tiga kategori, yaitu pasangan KB Lestari tingkat 10 tahun, 15 tahun, dan

20 tahun. Penghargaan pasangan KB lestari 10 tahun diraih oleh pasangan Erri Bagus T dan Elis Mariatin, Nuryanto dan Rianah, Kasnawi dan Suhermin.

Pasangan KB lestari 15 tahun diberikan kepada  pasangan Andriyan Sutanto dan Lestari Setyawati, Warsono Nugroho dan Eka Yasinta, Eko Astono dan Suwanik.

Sedangkan untuk pasangan KB Lestari 20 tahun diberikan kepada pasangan Budi Santoso dan Neneng Khudriyah, Bintoro dan Teti Suprapti, Bambang Istah dan Nanik Tri wahyuni. (uyo)

31

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini