Beberapa nama tokoh muda yang dijagokan Gagas Milenial. Dari kiri: M Afif, Firman Efendi, Iwan Abdillah dan Nuralita.

IM.com – Genderang persaingan antar calon Bupati-Wakil bupati Mojokerto semakin nyaring. Sejumlah figur calon pemimpin pun berlomba-lomba mulai bermunculan.

Beberapa nama publik figur yang beredar di bursa Calon Bupati atau pun Calon Wakil Bupati antara lain Yoko Priyono (Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Mojokerto), Ikfina Fahmawati (istri mantan Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa). Selain itu bakal calon independen Edi Weliang dan Defri Ervanda Krismianto juga ikut meramaikan kandidat penantang Plt Bupati Mojokerto Pungkasiadi yang berhasrat memperpanjang jabatan kepala daerah yang kini diembannya.

Sayangnya, dari sekian nama yang beredar, belum ada yang mewakili suara millennial. Semua nama kandidat yang muncul di bursa Cabup-Cawabup Mojokerto adalah muka lama yang sudah atau masih menduduki posisi penting di birokrasi maupun kancah politik.

Padahal dari data jumlah penduduk kabupaten Mojokerto, generasi millenial ini jumlahnya hampir 50 persen dari total penduduk yang ada di wilayah bekas kerajaan majapahit ini.

Hal ini cukup meresahkan dikarenakan Kabupaten Mojokerto membutuhkan energi ekstra untuk mengejar ketertinggalan dari daerah-daerah lain di Jawa Timur. Kita bisa mencontoh Banyuwangi yang berhasil disulap oleh Azwar Anas menjadi Kota Wisata, Trenggalek yang juga sudah mulai bergerak dengan smart center. Belum lagi Surabaya dengan penggunaan kemajuan teknologi dalam menjalankan sendi pemerintahannya.

Kabupaten Mojokerto sudah saatnya mengejar ketertinggalan tersebut. Setelah MKP dalam periodenya fokus untuk percepatan pengembangan infrastruktur, maka ini saatnya Kabupaten Mojokerto mengeluarkan ide ide kreatif untuk mendekatkan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Apalagi Presiden Jokowi sudah mengeluarkan Perpres mengenai Percepatan Pembangunan Gerbang Kertasusila. Kebijakan percepatan pembangunan ini harus ditangkap, dengan melakukan kebijakan yang out of the book, kreatif dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk mempercepat sosialisasi maupun mobilisasi masyarakat.

Untuk itu dibutuhkan tenaga dan cara pandang baru yang bisa membawa pemerintahan Kabupaten Mojokerto lebih taktis, cekatan, serta tanggap terhadap perubahan yang ada di era kemajuan teknologi informasi. Karakter ini hanya dipunyai oleh generasi muda yang melek dengan perubahan dan kemajuan yang ada.

Pada generasi muda inilah yang mengetahui potensi serta persoalan mayoritas warga Millenial yang berjumlah hampir 50 persen dari total penduduk Mojokerto. Sebagaimana telah dilakukan presiden Joko Widodo saat memilih pembantunya, baik menteri maupun jajaran staf khususnya yang diisi oleh wajah tokoh millenial.

Sebut saja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim yang membuat gebrakan dengan membuat gojek yang terbukti membantu membuka lapangan kerja, sekaligus memudahkan memenuhi kebutuhan masyrakat yang tentunya juga meningkatkan kesejahteraan secara umum.

Belum lagi gebrakannya saat menjadi menteri yang langsung memberikan support kepada guru yang selama ini lebih banyak menjadi sasaran bully di dunia pendidikan. Serta aktifitas teknis administratif yang justru menjauhkan guru dari aktifitas mendampingi siswa.

Sosok Emil Dardak, mantan Bupati Trenggalek bersama wakilnya Nur Arifin (Gus Ipin) yang sama-sama berasal dari generasi millenial, memaksa warga Jawa Timur untuk menoleh ke Kabupaten yang berada di ujung Selatan Jawa Timur. Padahal, sebelum dipimpin duet millenial ini, hampir tak ada cerita sukses yang berasal dari kabupaten yang dahulu terkenal dengan Kota Gaplek. Saat ini, Kabupaten Trenggalek menjadi salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan.

Tak hanya itu, berbagai inovasi yang memanfaatkan teknologi informasi seperti smart center  yang digunakan sebagai basis data akurat sebagai pedoman pengambilan kebijakan.

Karena itu, sudah saatnya millennial menjadi lokomotif dalam perjalanan pemerintah Kabupaten Mojokerto kedepannya. Sebenarnya banyak kaum millennial yang pantas menjadi lokomotif tersebut. Sebut saja seperti Moh. Afif (Kades Pesanggrahan), Gus Ali M. Nasih (Ketua PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto), Iwan Abdillah (Camat Jetis), Firman Efendi (Ketua KONI Kabupaten Mojokerto), Amiruddin (Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto), M. Afifudin Sya’roni (Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto), Nalurita Priswiandini (Camat Puri), Miftahuddin (Kades Medali), Hadi Fatkhur Rahman (Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto), dan Cintya Handy (Penerima Anugerah Pemuda Utama Jawa Timur).

Sepuluh orang ini merupakan representasi generasi millenial yang telah terbukti berprestasi di bidangnya masing-masing. Generasi muda ini perlu didorong dan diberi kesempatan untuk membangkitkan kejayaan Majapahit di Kabupaten Mojokerto. (*)

Penulis:

Moh. Aqib Ma’rufin
Koordinator Gagas Millenial
186

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini