IM.com – Penyebab meledaknya kasus Covid-19 di klaster Sidomulyo, Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, masih terus ditelisik. Tercatat, ada dua kegiatan warga setempat yang berpotensi menjadi pemicu penyebaran virus corona.
Pertama, kegiatan gotong-royong warga dalam rangka padat karya membangun gorong-gorong di lingkungan Sidomulyo Gg 4, dua pekan lalu. Setelah itu, dua warga meninggal dunia pada 11-12 Juni lalu terkonfirmasi positif Covid-19.
Selanjutnya, Satgas Covid-19 melakukan tracing di Sidomulyo Gg 3 dan 4. Hasilnya, sampai Kamis (18/6/2021), sebanyak 50 warga di kedua gang itu terkonfirmasi positif, tiga di antaranya sudah meninggal dunia. (Baca: Vaksinasi Massal Covid-19 di Mojokerto Raya Dikawal TNI-Polri).
“Kegiatan apa saja bisa menjadi sarana transmisi kalau tidak mematuhi prokes. Informasinya memang ada kegiatan (padat karya memberdayakan warga membangun gorong-gorong) itu di Sidomulyo gang 4,” kata Jubir Satgas Covid-19 Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo, Jumat (18/6/2021).
Kegiatan lain yang berpotensi memicu penularan (transmisi) virus corona adalah rombongan wisata warga Sidomulyo ke Kenjeran, Surabaya pada minggu lalu. Indikasi pemicu klaster penyebaran Covid-19 ini juga masuk daftar penelusuran Satgas.
“Masih kami telusuri lagi. Ini menjadi tantangan berat bagi tim tracing untuk melacak siapa saja yang ikut rekreasi ke Surabaya. Masih kami telusuri apakah warga Sidomulyo Gg 3 atau 4,” ujar Gaguk.
Sementara terkait dugaan Covid-19 varian baru yang menjangkiti warga Sidomulyo, Gaguk masih menunggu hasil penelitian Tropical Disease Diagnostic Center (TDDC) Unair Surabaya. Satgas sudah mengirim sampel hasil tes swab.
“Itu (penelitian sampel virus) prosesnya panjang, bisa dua sampai tiga minggu,”ujarnya. (im)