IM.com – Wakil bupati sekaligus Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mojokerto Mojokerto, Pungkasiadi, Selasa (25/7) kemarin pagi, melepas 30 orang kontingen Temu Karya Sukarelawan Palang Merah Indonesia (TKS-PMI) Tingkat Provinsi Jawa Timur, di halaman Kantor PMI Kabupaten Mojokerto.
Kegiatan bertema kemandirian dan keberlangsungan PMI ini, akan dipusatkan di PLTA Serut, Kabupaten Blitar dan dilaksanakan selama kurang lebih seminggu ke depan (26-30 Juli 2017). Wakil bupati berharap agar materi Kepalangmerahan yang telah diikuti dalam bentuk diklat Korps Sukarela (KSR) beberapa minggu sebelumnya, dikuasai dan dipraktekkan. Mengupayakan target jenis lomba, juga menjadi pesan penting yang disampaikannya.
“Upayakan ada target jenis lomba yang dimenangkan oleh kontingen kita. Materi kepalangmerahan yang telah diikuti beberapa minggu sebelumnya, harus dikuasai dan dipraktekkan saat lomba nanti di Blitar,” pesan wakil bupati yang datang didampingi Sekeretaris Daerah sekaligus Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Mojokerto, Herry Soewito.
Kebersamaan dan kekompakan menjadi tambahan wejangan yang ditekankan wakil bupati. Menurutnya, gesekan personil intern maupun antar kontingen sangat berpeluang untuk menggagalkan rencana tujuan. “Hindari gesekan personil intern maupun antar kontingen, dengan menjaga kekompakan dan kebersamaan. Jika terjadi gesekan, bisa mempersulit tujuan yang diharapkan apalagi untuk mencapai juara,” tambahnya.
Materi yang bakal diujikan dalam kegiatan TKS antara lain temu karya, pengembangan kapasitas dan persahabatan. Temu Karya Sukarelawan yang diadakan setiap lima tahun sekali baik tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/ kota ini, berfungsi sebagai sarana melihat dan mengevaluasi kemampuan sukarelawan yang dimiliki oleh masing-masing PMI di Jawa Timur.
Hasil dari kegiatan nantinya akan mendapatkan kesempatan mobilisasi/penugasan sukarelawan, baik bencana maupun yang lainnya. Sukarelawan tidak hanya ditugaskan, tetapi melihat dan mempertimbangkan kemampuannya, sehingga sukarelawan tahu betul apa yang dikerjakannya di tempat kejadian. (ika/uyo)