IM.com – Di tengah maraknya berita hoaks di media sosial, menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) berharap lembaga penyiaran dan media konvensional menjadi verifikator terhadap penyampaian informasi atau berita selama tahapan Pemilu 2024.
Berdasarkan data dari We Are Social per Januari 2023, mancatat 77 persen populasi Indonesia atau setara dengan 212,9 juta jiwa saat ini merupakan pengguna internet.
Hal ini menandakan bahwa media sosial menjadi salah satu sumber informasi yang banyak digunakan masyarakat saat ini.
Rentang usia pengguna media sosial juga banyak dari generasi milenial dan Z.
“Penetrasi digital ini sangat berampak bagi publik sehingga pengguna pun bergeser. Pengguna TV juga menurun yang tadinya prosentase 93 persen menjadi 81 persen. Tapi, pengguna internet meningkat dari 55,1 persen menjadi 76,7 persen,” kata Komisioner KPI Pusat Mimah Susanti seperti dilansir dari Antara, Kamis 16 Maret 2023.
Diungkapkannya, sebagai sumber informasi terpercaya, media harusnya bisa menyajikan berita yang independen, netralitas, akurat, serta berimbang.
Hal ini tentu akan berpengaruh bagi pendengar maupun penerima informasi untuk mengonsumsi berita sesuai dengan fakta yang ada selama proses tahapan pemilu.
Selain kecepatan, berita yang disampaikan lembaga penyiaran TV dan radio harus akurat dan melalui cek dan ricek yang berulang.
“Media massa harus menjadi verifikator atas informasi yang tersebar di media sosial,” tandasnya.