
IM.com – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jatim pertama dibangun di Mojokerto. Pembangunan dapur umum yang berkapasitas 3.299 porsi ini ditargetkan tuntas dalam waktu 2 bulan.
SPPG Polda Jatim perdana ini dibangun di Aspol Blok E Sekolah Polisi Negara (SPN) Bangsal, Mojokerto. Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto, meletakkan batu pertama untuk menandai dimulainya pembangunan dapur umum MBG ini.
“Ini adalah yang pertama pembangunan SPPG di Jatim. Sistem bangunannya modular atau knock down, tidak permanen tapi tahan lama, 10 tahun lebih,” kata Imam di lokasi, Kamis (13/2/2025).
Turut hadir Direktur Kerja Sama dan Kemitraan Badan Gizi Nasional (BGN) Muhammad Rizal, Kepala Bakorwil Bojonegoro Agung Subagyo, Wakapolda, PJU Polda Jatim, Danrem 082/CPYJ Mojokerto, Asisten 1 Sekda Kabupaten Mojokerto. Ada juga Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto, Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S Marunduri, Dandenpom, Dandim 0815, Ketua DPRD Mojokerto, serta para tokoh agama.
Imam menjelaskan, SPPG Polda Jatim ini dibangun di atas lahan 1.523 meter persegi. Sedangkan luas bangunannya 400 meter persegi.
Perencanaan dan pembangunan dapur umum ini dikerjakan PT Guna Bangun Perkasa. Menurut Imam, kapasitas 3.299 porsi MBG masih bisa ditingkatkan sampai 6.000 porsi.
“Ini harus dirumuskan supaya nanti kalau siap operasional dan perangkat yang akan berkerja siap, bisa melaksanakan program sebaik mungkin dan segera running,” terangnya.
Baca Juga: Ketua Bhayangkari Jatim Bagikan Makan Bergizi Gratis ke Siswa TK YKB Kota Mojokerto
Kapodla Jatim meneerangkan, sasaran penerima MBG untuk tahap awal yakni sebanyak 13 SD dan 3 desa di Kecamatan Bangsal, Mojokerto. Nantinya, sebanyak 47 tenaga kerja yang akan memproduksi MBG di dapur umum SPPG Polda Jatim perdana ini.
SPPG Polda Jatim pertama ini juga dilengkapi 2 kendaraan untuk pengiriman MBG yang mampu menjangkau sasaran dalam 30 menit. Imam berharap fasilitas ini menjadi percontohan.
“Setelah ini, Maret target Mabes Polri, Jatim harus membangun lagi kurang lebih 9. Jadi, sampai Maret harus berdiri kurang lebih 10 SPPG seperti ini,” ujarnya.
Data yang disampaikan Kepala Bakorwil Bojonegoro dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Jatim 17,7 persen. Jumlah balita stunting turun dari 19,6 persen tahun 2022. Sedangkan data E PPGBM menunjukkan angka stunting di Jatim tahun 2024 sebesar 5,68 persen. Angka ini turun dari tahun 2023 sebesar 7,1 persen.
Imam menambahkan, potret SDM Indonesia saat ini merupakan produk 15, 20 atau 25 tahun lalu. Saat ini, Presiden RI Prabowo Subianto mencanangkan program MBG untuk mencetak generai emas di masa depan.
“Tentunya tak bisa berdiri sendiri, harus menggandeng stakeholder terkait, menggandeng para pakar untuk menyiapkan makan bergizi untuk anak-anak kita,” cetusnya.
Direktur Operasional PT Guna Bangun Perkasa, Maranata mengapresiasi dukungan Polda Jatim sehingga tahap perencanaan berjalan cukup cepat. Menurutnya, analisis titik koordinat lokasi SPPG ini diajukan ke Badan Gizi Nasional (BGN) satu minggu yang lalu, telah disetujui.
“Harapannya bisa menjangkau para penerima di wilayah Bangsal dan Mojoanyar. Target selesai 1,5 sampai 2 bulan. Kami berharap semua berjalan lancar,” ucap MAranata. (sis/imo)