Acces (Avicenna Cipta Cendekia Edukasi Servis) sebagai rumah belajar alternatif. tumbuh sebagai oase pendidikan bagi pelajar dari berbagai jenjang, dari SD, SMP hingga SMA.

IM.com – Siapa yang tak ingin anaknya sukses dalam pendidikan?
Dalam dunia yang kian kompetitif, kesuksesan akademik tidak hanya menjadi kebanggaan tapi juga gerbang menuju lebih banyak pilihan hidup. Pendidikan menjadi peta dan kompas yang menuntun seseorang menapaki jalan masa depan yang lebih baik.

Di tengah tuntutan penguasaan materi pelajaran yang semakin tinggi, tidak semua orang tua mampu mendampingi anak-anak mereka belajar di rumah. Padahal ekspektasi terhadap prestasi anak agar bisa menembus sekolah favorit semakin tinggi. Celakanya, harapan itu seringkali tidak seiring dengan dukungan nyata di rumah.

Untuk menjembatani celah ini, hadirlah bimbingan belajar (bimbel) sebagai jawaban. Tak hanya sekadar tempat les, bimbel kini menjadi ruang akselerasi potensi, terutama dalam bidang-bidang yang menantang seperti Bahasa Inggris dan ilmu pengetahuan eksakta – Matematika, Fisika dan Kimia.

Di tengah dinamika tersebut, Mohammad Jamil, SE, M.Ap. menghadirkan Acces (Avicenna Cipta Cendekia Edukasi Servis) sebagai rumah belajar alternatif. Berdiri sejak dua tahun lalu di Jl. Malabar 4/23, Kedundung Indah, Magersari, Kota Mojokerto. Acces tumbuh sebagai oase pendidikan bagi pelajar dari berbagai jenjang, dari SD, SMP hingga SMA.

Acces menawarkan dua layanan utama, yakni English Class dan Kelas Reguler untuk Matematika, Fisika, dan Kimia.

Menariknya, kelas reguler menjadi primadona karena menjangkau lebih banyak siswa dari berbagai jenjang. Dengan biaya yang relatif terjangkau, Rp 250.000/bulan untuk SD, Rp 300.000 untuk SMP dan Rp 350.000 untuk SMA. Acces menjadi pilihan yang rasional. Aktivitas belajar berlangsung setiap hari pukul 15.30 hingga 21.00 WIB.

SEMI PRIVAT
Tak seperti kelas di sekolah yang bisa diisi 30 hingga 40 siswa, Acces memilih pendekatan semi privat, hanya 10 siswa per rombongan belajar (rombel). Total ada 7 rombel aktif dengan jumlah keseluruhan sekitar 70 siswa.

Dengan metode ini, pendekatan personal bisa dilakukan lebih optimal, interaksi guru dan murid menjadi intens dan proses belajar lebih efektif. Acces tidak hanya mengajarkan rumus dan teori, tetapi juga membangun mental belajar, keteraturan berpikir serta kepercayaan diri siswa.

Untuk memperkenalkan Acces kepada publik, Jamil tak segan membuka kelas gratis bagi siswa tertentu. Pendekatan ini bukan semata strategi pemasaran melainkan bentuk kepedulian terhadap akses pendidikan yang lebih inklusif. Hasilnya? Nama Acces perlahan menancap dalam ingatan para siswa. Sebagian dari mereka bahkan memilih bergabung.

Tak sedikit murid Acces yang berhasil mencetak prestasi membanggakan. Sebut saja M. Hisqil Zukhrufun N, siswa SDN Wates 6, juara 1 Olimpiade Matematika Tingkat Mojokerto Raya. Hengky Rahman M, siswa SMAN 2 Kota Mojokerto kini resmi diterima di Universitas Negeri Malang jurusan Teknologi Rekayasa Elektronika. Alifia Maritza Z, siswa SMAN 3 Kota Mojokerto lolos di jurusan Sains Data, Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Alifia mengaku, “Di bimbel Acces saya dibimbing oleh pengajar yang profesional. Suasana belajarnya kondusif dan saya merasa jauh lebih siap menghadapi UTBK berkat latihan soal, simulasi ujian berbasis komputer serta pemberian motivasi yang intensif.”

Setelah masa liburan panjang, Acces akan kembali membuka pintunya bagi para pelajar yang haus ilmu pada 14 Juli 2025. Ruang-ruang belajar akan kembali diisi semangat, tanya jawab, serta tawa dan tekad anak-anak yang siap melangkah lebih jauh.

Acces bukan sekadar lembaga bimbingan, ia adalah teman perjalanan akademik, tempat murid merasa didengar, diarahkan, dan ditumbuhkan. Di tengah arus pendidikan yang semakin kompleks. Pada akhirnya, bukan hanya sekolah favorit yang dicari tetapi masa depan yang layak dimenangkan. (kim)

84

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini