Makam Nunuk Suwartini di Desa Ngares Kidul, Kecamatan Gedeg, Mojokerto akan dibongkar. Jenazah warga nonmuslim yang dimakamkan Jumat (15/2/2019) lalu., terpaksa harus dipindah ke tempat lain karena waga bersikukuh menolak almarhumah dimakamkan di tanah wakaf islam desa setempat.

IM.com – Desakan warga membuat pihak keluarga terpaksa memindahkan jenazah Nunuk Suwatini (68) yang sudah dikubur di Desa Ngareskidul, Gedeg, Mojokerto ke tempat pemakaman Desa Kedungsari.

Keluarga menyayangkan kesepakatan yang sudah dicapai sebelumnya dengan segenap warga harus gugur karena desakan segelintir orang yang ditengarai menjadi biang provokasi.

“Saya sudah lega saat ibu saya bisa dimakamkan di kampung ini,” ujar Roni Dwi Nugroho (42), anak kedua Nunuk kepada wartawan, Kamis (21/2/2019).

Jenazah Nunuk yang nonmuslim sejatinya sudah dimakamkan di Desa Ngares Kidul atas kesepakatan keluarga dengan warga yang sempat menolak. Keluarga Nunuk telah memenuhi syarat yang ditentukan warga agar jenazah almarhumah boleh dimakamkan di desa tempat tinggalnya pada Jumat siang (15/2/2019).

Sayangnya, sehari setelah pemakaman, jenazah Nunuk di Makam Islam Desa Ngares Kidul malah dipermasalahkan lagi oleh beberapa orang hingga menjadi desakan warga. Sesuai kesepakatan susulan, Sabtu (16//2019), makam Nunuk harus dibongkar dan dipindah ke Desa Kedungsari Kemlagi, Mojokerto yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Desa Ngares Kidul. (Baca: Batalkan Kesepakatan, Warga Desa Ngares Kidul Desak Jenazah Nonmuslim Direlokasi).

Tentu saja hal ini menimbulkan kejanggalan. Roni merasa aneh dengan protes warga dengan alasan sama yang belakangan kembali bergolak mendesak makam Nunuk dipindahkan ketika ibunya sudah dimakamkan. Bahkan acara pemakaman itu dihadiri puluhan tetangganya yang beragama islam.

“Selama ini kami baik dengan tetangga, tidak pernah konflik,” tuturnya.

Nunuk dan keluarganya merupakan satu-satunya yang beragama nonmuslim di Desa Ngares Kidul.  Roni berharap Pemerintah Desa Ngares Kidul menyediakan tempat untuk memakamkan jenazah warga non muslim untuk menghindari kejadian semacam ini terulang lagi.

“Kami berharap disediakan makam untuk warga non muslim di Desa Ngares Kidul,” ungkapnya. (tik/im)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini