Talkshow Program Strategis BKKBN Digelar di Rumah Dinas Bupati Mojokerto
Kegiatan Harganas ke-26 tahun 2019, juga diisi diskusi dan talkshow program-program strategis BKKBN terkait ketahanan keluarga

IM.com – Kegiatan Harganas ke-26 tahun 2019, juga diisi diskusi dan talkshow program-program strategis BKKBN terkait ketahanan keluarga. Acara digelar di peringgitan rumah dinas bupati Mojokerto Minggu (30/06-2019) sore.

Diskusi dan talk show ini menampilkan Inspektur Utama BKKBN Pusat Agus Sukiswo, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Elestianto Dardak, Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, Wakil Ketua TP PKK Kab. Mojokerto Yayuk Ismawati Pungkasiadi, dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Yenrizal Makmur.  

Harganas ke-26 tahun 2019 memang dipertajamkan dengan momentum pemberdayaan dan keikutsertaan keluarga, dengan mengangkat 4 konsep utama membangun keluarga bahagia sejahtera. Yakni Keluarga Berkumpul, Keluarga Berinteraksi, Keluarga Berdaya, serta Keluarga Peduli dan Berbagi.

Salah satu upaya yang sedang digagas BKKBN saat ini yakni Gerakan “Kembali ke Meja Makan” dan gerakan “Tidak Melihat Media Sosial dan TV Pada Jam 18.00 – 21.00 atau Gerakan 1821”. Gerakan-gerakan ini, diharapkan mampu memperkuat ketahanan keluarga Indonesia.

Waktu berkumpul dan berkomunkasi dengan keluarga memamng menjadi hal berharga saat ini. Telebih hidup di era laju Industri 4.0 yang membawa dampaknya tersendiri.

Di dalam industri 4.0, ada perkembangan teknologi internet yang luar biasa khususnya media sosial yang membuat interaksi sesama anggota keluarga berkurang. Serta dapat merubah pola asuh orang tua kepada anaknya.

Tim Penggerak PKK tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota juga turut mendukung program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Melalui KKBPK, target pemerintah yang dilaksanakan di Kampung KB terintegrasi dengan program TP PKK, bisa dimaksimalkan. Antara lain optimalisasi pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak sejak di kandungan sampai 1000 hari pertama kehidupan,

Termasuk perencanaan kehamilan yang baik sejak pra nikah dan selama mengandung, menurunkan angka fertilitas dan angka kematian ibu (AKI) melalui pelayanan KB yang bermutu. Juga mengembangkan kualitas keluarga dengan memaksimalkan.

pelayanan sejuta Taman Posyandu (Posyandu, Paud dan BKB), serta melalui kelompok-kelompok kegiatan BKB (Bina Keluarga Balita), BKR, (Bina Keluarga Remaja), dan BKL (Bina Keluarga Lansia), PIK R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) Generasi Berencana, dan UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera).

Kesejahteraan keluarga juga lebih mudah dicapai, dengan berpegang teguh pada prinsip “2 Anak Cukup”. Hal ini bisa diwujudkan melalui Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera  dengan cara mengatur jarak kelahiran dan jumlah anak

Termasuk melaksanakan 8 Fungsi Keluarga (Fungsi Agama, Fungsi Sosial Budaya, Fungsi Cinta dan Kasih Sayang, Fungsi Perlindungan, Fungsi Reproduksi, Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan, Fungsi Ekonomi, Fungsi Lingkungan) secara baik.

Wabup Pungkasiadi dalam talkshow ini sekali lagi menyoroti pentingnya keharmonisan keluarga dengan 4 konsep di atas.

“Waktu sangat berharga untuk keluarga. Paling tidak bisa makan bareng satu meja bersama keluarga. Ini salah satu programnya BKKBN juga. Kami di Pemkab Mojokerto juga bersinergi, dengan membuat  Kampung KB, Forum Anak Majapahit, dan program strategis lainnya,” kata wabup.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Yayuk Ismawati Pungkasiadi.

“Di keluarga kami selalu disempatkan family time. Kalau tidak bisa weekend, ya bisa malam Senin. Tidak ada asyik sendiri di kamar. Semuanya kumpul bersama. Saya juga bagi tugas dengan Bapak di rumah. Paling penting tidak lepas komunikasi dengan anak-anak,” kata Yayuk.

Ketua TP PKK Prov. Jatim Arumi Elestianto Dardak, menyampaikan peran orang tua sebagai center of attention. Untuk mendidik anak, kedua orang tua harus membagi tugas dengan imbang.

“Bagi saya keluarga adalah investasi. Baik Ayah atau Ibu, harus membagi tugas mendidik anak dengan imbang dan adil. Apapun yang dilakukan orang tua, akan dicontoh oleh anak. Sebab orang tua adalah center of attention dalam keluarga. Jadi harus bijaksana,” kata Arum. (uyo)

139

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini