IM.com – Kabar baik, dua warga Kabupaten Mojokerto yang positif terinfeksi virus corona dinyatakan sembuh. Keduanya yakni Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Sujatmiko dan perempuan asal Desa Mojowarno, Kecamatan Kemlagi.
Sujatmiko dinyatakan sembuh dari hasil tes swab kedua yang keluar hari ini, Selasa (5/5/2020). Sujatmiko melakukan tes swab kedua pada Jumat (24/4/2020), tepat setelah hasil swab pertamanya keluar.
Sementara warga Kemlagi malah lebih dulu dinyatakan sembuh sebelum Sujatmiko.
“Alhamdulillah, dua pasien dari Kecamatan Kemlagi dan Kecamatan Pacet (Sujatmiko) dinyatakan sembuh,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Mojokerto, Ardi Sepdianto, Selasa (5/5/2020).
Meski sembuh, kedua orang tersebut masih harus menjalani protokol kesehatan penanganan pasien Covid-19. Ardi menjelaskan, sesuai standar penanganan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, pasien positif yang sembuh masih harus menjalani swab ketiga dan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Pasien isolasi mandiri dan akan tetap dipantau sembari menunggu hasil tes swab ketiga keluar,” terangnya.
Jika hasil dari tes swab ketiga negatif, lanjut Ardi, maka pasien tersebut sudah dinyatakan sembuh dan bisa kembali beraktivitas seperti biasanya.
Swab merupakan proses pengambilan sample dahak. Sample dahak tersebut kemudian di tes dalam proses Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Hasil dari RT-PCR inilah yang nantinya menunjukkan seseorang terpapar virus corona atau tidak.
“Untuk pasien S asal Kecamatan Pacet ini kan hasil tes swab kedua sudah keluar, maka ini nanti akan dipantau hasil RT-PCR. Karena sejak awal pasien ini isolasi mandiri di rumah, maka sampai saat ini tetap isolasi mandiri di rumah sambil menanti RT-PCR,” imbuhnya.
Kepala Dinkes Kabupaten Mojokerto mengaku bersyukur atas hasil tes swab kedua yang menyatakan dirinya negatif. Kabar baik lain yang disyukuri Sujatmiko adalah tidak ada satu pun orang terdekat maupun kerabatnya yang tertular.
Padahal, sejak dinyatakan positif Covid-19 tanpa gejala, Sujatmiko menjalani isolasi mandiri di kediamannya, Kecamatan Pacet. Sehingga keluarga dekatnya, terutama sang istri, sangat rawan terpapar virus.
“Tapi alhamdulilah nyonya dites hasilnya negatif, rapid juga negatif,” ungkap mantan Direktur RSUD Prof dr Soekandar Mojosari.
Sujatmiko sedikit berbagi pengalamannya ketika terjangkit virus corona tanpa gejala klinis (OTG) hingga dinyatakan sembuh. Ia memperkirakan terpapar coronavirus saat dirinya melakukan perjalanan bolak-balik cukup intens ke Jakarta dalam kurun Januari-Februari.
“Sehingga saat dinyatakan positif (hasil rapid test dan swab di Bulan April), kemungkinan saya sudah terinfeksi kesekian kalinya. Makanya saya cepat sembuh,” jelasnya.
Karena itu, Sujatmiko mengajak masyarakat belajar dari pengalamannya yang bisa sembuh dari Covid-19 tanpa gejala. “Mari kita jaga supaya patuh memakai masker, jaga jarak, jangan malah berkerumun,” tuturnya. (im)