IM.com – Satgas Covid-19 Kabupaten Mojokerto memonitor dan mengevaluasi langsung data penyebaran wabah dalam seminggu terakhir bulan Juni 2021 di beberapa puskesmas isolasi, Jumat (25/6/2021). Evaluasi ini seiring membengkaknya kasus corona.
Monitor dan evaluasi dilakukan dipimpin langsung oleh Ketua Satgas Covid-19 yang juga Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati. Adapun puskesmas isolasi yang dituju antara lain Gayaman, Bangsal, Puri, Lespadangan, Kupang, Jetis sampai Dawarblandong.
“Tujuan kami ke sini adalah untuk mendengarkan dan meminta laporan langsung tim surveilans Covid-19. Testing dan tracing menyeluruh sangat penting untuk menemukan pola penularan. Semua harus tarik ke belakang, agar kita juga dapat menentukan treatment-nya seperti apa,” kata bupati dalam arahan.
Ikfina menekankan bahaya varian Covid-19 yang terus bermutasi dalam berbagai jenis. Oleh karena itu, bupati tidak lelah mengingatkan agar semua warga masyarakat tetap mengutamakan protokol kesehatan 5 M, meskipun telah mendapat vaksin pencegahan Covid-19.
“Nakes yang sangat ketat prokesnya pun, bisa tumbang karena terapapar Covid-19. Begitupun yang sudah vaksin. Ini menandakan bagaimana virus ini bermutasi secara luar biasa dan makin kuat. Metode paling akurat untuk menentukan positif atau tidaknya seseorang hanya dengan swab PCR. Saya minta semuanya waspada. Terapkan prokes 5 M secara serius,” lanjut bupati.
Terkait zonasi dan kaitannya dengan teknis PPKM Mikro, bupati menjelaskan bahwa data yang digunakan adalah dari RT. Jika ada seseorang yang terkonfirmasi positif dan melakukan isolasi mandiri, bupati menginstruksikan agar tim satgas Covid-19 setempat terus memantau secara ketat.
“Jika dalam RT tersebut banyak yang terpapar dan harus lockdown, zonasinya juga berdasarkan lingkungan itu. Tidak semuanya dalam satu desa ikut lockdown. Hanya di situ saja. Namun saya juga minta, kalau ada yang isolasi mandiri di rumah tetap harus diawasi secara ketat oleh satgas. Saya ingin semuanya harus sesuai aturan dan arahan,” tegas Ikfina. (im)