IM.com – Kepolisian menyelidiki peristiwa ambruknya bangunan masjid di dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah, Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Salah satu titik fokus penyelidikan mengarah pada anggaran pembangunan.
Satreskrim Polresta Mojokerto akan meminta keterangan dari sejumlah pihak yang bertanggung jawab dalam proyek masjid. Pembangunan tempat ibadah ini belum tuntas, baru mencapai 90 persen sebelum ambruk pada Rabu (1/12/2021) malam.
“Kita akan mekonstruksikan apakah ini peristiwa ini karena faktor alam atau ada kesalahan dari tahap perencanaan ada yang perlu kita luruskan, termasuk sumber anggarannya. Pihak-pihak terkait yang bertanggung jawab sudah kami data,” kata Kapolres Mojokerto Kota AKBP Rofiq Ripto Himawan, Jum’at (3/12/2021).
Polisi telah memberi garis polisi di sekitar lokasi masjid berukuran 8×8 meter persegi itu. Di lokasi, reruntuhan material bangunan masih berada dalam posisi yang sama sejak ambruk pada Rabu malam sekira pukul 21.20 WIB. (Baca: Masjid SMK Muhammadiyah Surodinawan Ambruk).
Puing-puing material itu berasal dari seluruh konstruksi bangunan seperti tembok, penyangga, kerangka, atap masjid, hingga genteng yang runtuh. Pada saat kejadian, situasi sekitar masjid dalam keadaan sepi, sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. (im)