IM.com – PAN Kabupaten Mojokerto tancap gas jauh hari sebelum tahun politik 2024 dan Pilkada. Jajaran pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) hingga kader akar rumput solid mengusung Muhammad Albarraa atau Gus Barra sebagai calon bupati.
Pencalonan Gus Barra sebagai Cabup disepakati dalam Rakerda 1 DPD PAN Kabupaten Mojokerto, Rabu (29/6/2022). Forum bahkan tidak menyebutkan nama lain yang berpotensi menjadi pesaing wakil bupati incumbent itu.
“Ya semuanya setuju mengusung Gus Barra jadi bupati dan ketua DPW PAN Jatim Rizki Shadiq jadi gubernur. Keputusan ini sudah bulat, yang bergerak nanti seluruh mesin partai,” kata Ketua DPD PAN Kabupaten Mojokerto M Santoso, usai Rakerda 1 di Mojosari, Rabu (29/6/2022).
Santoso menjelaskan, terpilihnya Gus Barra sebagai cabup tunggal karena sejumlah pertimbangan. Selain kapabilitas, pengurus dan kader PAN Mojokerto menilai karakter putra KH Asep Saifuddin Chalim itu paling cocok menjadi bupati.
“Gus Barra memang layak diusung menjadi bupati karena kapabilitas dan keilmuannya. Karakternya juga dinilai paling cocok memimpin Kabupaten Mojokerto dan memiliki kedekatan emosional dengan pengurus dan kader,” paparnya.
PAN juga tak terlalu khawatir jika nantinya harus pecah kongsi dengan Bupati Ikfina Fahmawati karena mengangkat wabupnya, Gus Barra, sebagai cabup. Meskipun, Santoso tak menutup kemungkinan partainya akan melanjutkan komposisi pasangan ini di Pilbup 2025.
“Kalau Bupati Ikfina mendekati, bisa saja, kemungkinannya masih terbuka. Tapi kalau sekarang diputuskan Gus Barra ya itu saja, karena kader menghendakinya menjadi bupati,” cetus Santoso.
Demikian halnya dengan peluang Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Golkar, PPP dan PAN, untuk mengusung Gus Barra sebagai cabup. Santoso menilai kemungkinan itu akan dibicarakan lebih lanjut nanti setelah Pilpres.
“Itu masih lama-lah, kita (partai koalisi) punya rel dan agenda masing-masing untuk Pilpres dan Pileg, karena ini merujuk hasil pemilu 2019. KIB ini kan koalisi untuk capres, jadi fokus itu untuk Pilpres,” ujarnya. (Baca: PAN Kabupaten Mojokerto Dukung Ganjar-Khofifah di Pilpres)
Menurut Santoso, semuanya terkait Pilkada akan terus berkembang. Sebab, bisa jadi PAN memenuhi syarat mengusung pasangan calon sendiri tanpa harus berkoalisi jika pada Pileg 2024 di Kabupaten Mojokerto nanti meraup 10 kursi atau 20 persen suara.
“Jadi lihat nanti saja, bagaimana dinamikanya berkembang. Kalau Pilkada masih menunggu hasil Pileg 2024,” ucapnya. (Baca: Konsolidasi Pilpres, Tiga Partai KIB Kabupaten Mojokerto Targetkan 30 Kursi DPRD di 2024)
Perkembangan dinamika politik itu, lanjut Santoso, juga akan menjadi dasar partainya dalam menentukan kandidat wakil bupati yang diusung. Selain, partainya membuka kemungkinan kepada Gus Barra untuk memilih sendiri calon pasangannya nanti.
“Biarkanlah itu berkembang. Apa kata Gus Barra juga nanti,” tukas Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto ini. (im)