Dari kiri tiga ketua partai politik di Kabupaten Mojokerto, M Santoso (PAN), Winajad (Golkar) dan Arif Winarko (PPP) bergandengan tangan sebagai simbol penguatan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk ketiga parpol di tingkat pusat (DPP).

IM.com – Partai Golkar, PPP dan PAN Kabupaten Mojokerto menindaklanjuti terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sebagaimana arah kebijakan DPP masing-masing. Petinggi ketiga partai melakukan konsolidasi untuk memperkuat soliditas dan sinergi menghadapi Pilpres 2024 seraya mematok target perolehan total 30 kursi DPRD di Pileg.

Pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan Golkar, PPP dan PAN memang dilatari kepentingan yang sama yakni memenangkan kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hasil perolehan suara capres-cawapres yang mereka usung nanti bakal menentukan arah politik koalisi, termasuk kebijakan internal masing-masing partai.

“Pertemuan kali ini menindaklanjuti agenda DPP dan DPD terkait agenda Koalisi Indonesia Bersatu, kita concern untuk Pilpres 2024. Hasil konsolidasi ini akan ditindaklanjuti sampai pengurus tingkat desa (ranting),” kata Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Mojokerto M Santoso, Selasa (28/6/2022).

Sejauh ini, KIB belum menetapkan pasangan bakal capres-cawapres yang akan diusung. Fokus partai saat ini masih memperkuat basis massa masing-masing.

Kekuatan setiap partai itu kemudian akan disinergikan menuju tim pemenangan pilpres. Sehingga tidak sampai terjadi gesekan antar pendukung parpol yang bisa menggerogoti soliditas koalisi.

“Selama ini saya merasa nyaman bersama Golkar,  PAN. Kami juga sama-sama saling mengamankan kebijakan partai,” tambah Ketua DPC PPP Kabupaten Mojokerto Arif Winarko.

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Mojokerto Winajad membenarkan pernyataan Arif. Ia menyebutkan, dengan soliditas partai koalisi untuk berusaha keras memenangkan Pilpres 2024, maka sama saja dengan menaikkan elektabilitas parpol masing-masing.

“Gesekan mungkin ada, tapi kami akan terus mengkonsolidasikan simpul pendukung, sehingga tetap solid dan hasilnya masing-masing akan lebih baik daripada 2019,” ujar Winajad.

Menurut Winajad, masing-masing partai koalisi menargetkan perolehan perolehan 10 kursi DPRD Kabupaten Mojokerto pada Pemilu Legislatif 2024 yang digelar usai Pilpres. Total 30 kursi atau lebih 60 persen yang diperoleh akan memperbesar potensi koalisi berlanjut sampai Pilkada tahun 2025.

“Bisa saja nanti koalisi berlanjut untuk agenda-agenda politik di daerah seperti Pilkada. Tinggal menunggu arahan dari pusat (DPP),” tandasnya.

Untuk diketahui, suara tiga partai KIB di Kabupaten Mojokerto pada Pileg 2019 lalu jika dijumlahkan hanya sekitar 26 persen atau 13 kursi DPRD. Golkar dengan raihan 62.604 suara, paling banyak didulang dari Dapil 2 terpanas (dua kursi) meliputi Mojosari, Pungging dan Ngoro.

Sementara PPP yang berada di bawahnya 5 kursi dewan memiliki basis pendukung merata di lima dapil. Adapun PAN yang hanya mendapat 2 kursi diperoleh dari dapil 1 dan 5.

“Dengan koalisi ini, hasilnya InsyaAlloh akan lebih besar daripada 2019. Itu target kami. Makanya, hasil Pilpres 2024 akan menentukan koalisi nanti bisa berlanjut di Pilkada,” tandasnya. (im)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini