IM.com – Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) Kabupaten Mojokerto tahun 2022 termasuk level tinggi, mencapai 72,84 persen. Capaian tersebut perlu ditingkatkan dengan banyak cara, salah satunya meningkatkan pengetahuan dan cara pandang masyarakat untuk memperkuat persaudaraan serta kebersamaan.
IKUB Kabupaten Mojokerto 2022 sebesar 72.84 persen naik tipis dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 70.33 persen. Adapun peningkatan itu didorong oleh naiknya dimensi toleransi, kesetaraan dan kerjasama.
Hanya dimensi kerjasama yang mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2021, yakni menjadi 67.37 persen. Data tersebut berdasar hasil riset Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya terkait Indeks Kesalehan Sosial (IKS) Kabupaten Mojokerto dan Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) Kabupaten Mojokerto.
Berbekal hasil survei tersebut, tim ITS Surabaya memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten Mojokerto untuk membuat peta konflik di tiap daerah. Kedua, yakni meningkatkan pengetahuan dan cara pandang masyarakat untuk memperkuat parsaudaraan dan kebersamaan.
Rekomendasi ketiga, yakni memperkuat kerukunan umat beragama seperti perlindungan umat beragama, penguatan peran lembaga agama, penguatan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Keempat, yakni meningkatkan kualitas pelayanan kehidupan beragama. Kelima, mengembangkan ekonomi umat dan sumber daya keagamaan. Dan keenam, memperkuat relasi agama dan budaya.
Data survei dan rekomendasi terkait IKS dan IKUB Kabupaten Mojokerto tahun 2022 dipaparkan dalam Rapat Laporan Akhir di Ruang Rapat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat, Kamis (7/7/2022) siang. Rapat ini berdasar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026 yaitu mewujudkan SDM yang sehat, cerdas, terampil dan produktif yang didasari nilai-nilai keimanan dan ketakwaan.
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menyampaikan, berdasarkan laporan hasil akhir IKS dan IKUB Kabupaten Mojokerto, Pemerintah Kabupaten Mojokerto harus bisa meningkatkan setiap indikator agar IKS dan IKUB Kabupaten Mojokerto terus merangkak naik.
“Camat harus fokus pada indikator penilaian. Setidaknya hal pertama yang harus dilakukan adalah memberikan informasi agar masyarakat itu memahami. Sosialisasi ke masyarakat adalah hal yang sangat bisa kita lakukan saat ini,” tuturnya.
Ikfina menyampaikan, IKUB dan IKS ini sering disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam rapat-rapat yang melibatkan bupati dan walikota se-Jawa Timur. “Hal ini sering disampaikan Ibu Gubernur, beliau selalu membandingkan hal ini antara daerah satu dengan daerah lain. Ini juga menjadi salah satu indikator kinerja bupati dan walikota,” ujarnya.
Dari rekomendasi yang sudah diberikan oleh ITS Surabaya kepada Pemerintah Kabupaten Mojokerto, lanjut Ikfina, rekomendasi tersebut akan dibahas lebih lanjut dan ditindaklajuti.
“Selain itu tadi sudah ada rekomendasi yang diberikan, ini nanti rekomendasinya harus dipegang dan ditindaklanjuti,” tandasnya.
Selain itu, mengingat rapat kali ini Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mojokerto juga dilibatkan, selanjutnya kegiatan FKUB agar lebih terarah.
“Kegiatan yang nanti dilakukan oleh FKUB itu akan bisa lebih terarah pada indikator yang ingin kita naikkan,” cetusnya. (im)