IM.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Mojokerto meminta kepastian untuk kelanjutan pertandingan cabang olahraga (cabor) Tinju di Porprov Jatim VIII 2023. Pasalnya, banyak petinju kontingen daerah, termasuk Kabupaten Mojokerto, yang sudah melakukan persiapan maksimal, berharap bisa terus berlaga di ajang ini.
Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Suher Didienta, mengatakan tetap berbelasungkawa atas meninggalnya atlet Bondowoso Farhat Mika Rahel Riyanto (15) sehingga pertandingan cabor tinju di Porprov Jatim VIII dihentikan. Namun pihaknya tidak ingin kebijakan ini berlaku seterusnya sampai penutupan perhelatan olahraga dua tahunan tersebut.
“Bukannya tidak berbelasungkawa atas meninggalnya atlet dari Bondowoso, tetapi kami tidak ingin semua pertandingan cabor tinju di Porprov Jatim VIII ini ditutup begitu saja,” kata Suher kepada wartawan, Rabu (13/9/2023).
Suher mengatakan, Pengprov Persatuan Tinju Amatir (Pertina) dan KONI Jatim juga harus memahami persiapan kontingen dan harapan atlet tinju dari setiap daerah dalam menghadapi Porprov tahun ini. Kabupaten Mojokerto sendiri, lanjutnya, telah mempersiapkan petinju yang akan turun di cabor ini dengan maksimal sejak jauh hari.
“Pengprov maupun KONI Jatim harus paham bahwa kami mempersiapkan atlet tinju untuk ajang ini tidak main-main. Meski baru pertama turun di Porprov, tetapi kami optimis akan bisa bersaing dengan kontingen dari kota/kabupaten lain yang sudah berpengalaman,” tandasnya.
Di ajang Porprov Jatim VIII, Kabupaten Mojokerto mengirim 5 atlet di cabor Tinju. Sejauh ini, kata Suher, empat petinju berhasil melaju ke babak semifinal.
“Saya beharap keempat atlet tinju itu akan masuk ke babak final dan bisa meraih emas,” ucap mantan Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto itu.
Baca: KONI Kabupaten Mojokerto Optimis Lampaui Target 15 Medali Emas