Program Oke Singkirkan Kesakitan Diare Kota Mojokerto Raih Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik
Wali Kota Mojokerto Ning Ita menerima penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik dari Kemenpan RB

IM.com – Program Oke Singkirkan Kesakitan Diare dengan Observasi Pangan Aman, Mencuci Tangan Pakai Sabun dan Air Minum Aman dari Puskesmas Wates yang dipaparkan Wali Kota Mojokerto Ning Ita di Kementerian PANRB, Jumat (12/7-2019) akhirnya membuahkan hasil.

Program ini berhasil mendapat penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik dari Kemenpan RB. Penghargaan diterima Wali Kota Mojokerto dari Menpan RB, Syafruddin pada Kamis (18/7) malam di Semarang.

Dalam laporan Diah Natalisa, Ketua Panitia, menyampaikan event ini tidak hanya sebagai apresiasi, tetapi juga kolaborasi berbagai instansi pemerintah dalam menciptakan sinergi untuk masyarakat.

Lebih lanjut Diah menjelaskan, sebanyak 99 inovasi ini terpilih dari 3.156 proposal inovasi yang diajukan secara online melalui Sistem Informasi Pelayanan Publik (Sinovik).

“Jumlah ini meningkat dari tahun 2018 yang mencapai 2.824 proposal inovasi. Peningkatan ini tidak hanya kuantitas, tetapi juga dari segi kualitas inovasinya,” jelasnya.

Diah melanjutkan ada beberapa instansi yang sebelumnya tidak pernah mengikuti kompetisi ini di tahun-tahun sebelumnya, justru masuk dalam 99 inovasi terbaik di tahun 2019.

Hal ini menurutnya terjadi karena banyak kepala daerah membuat peraturan yang mengharuskan daerahnya mengikuti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP).

Hal itu terbukti dari banyaknya inovasi yang menjadi terobosan dalam optimalisasi pelayanan masyarakat. “Kami lihat ini luar biasa. Inovasi yang mengubah mindset dan menjadi terobosan untuk pelayanan publik yang lebih baik,” ungkap Diah yang juga menjabat sebagai Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB.

Sementara itu Syafrudin menyampaikan bahwa terobosan yang lahir dari Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2019 ini tidak hanya fokus pada penerapan sistem informasi, tetapi banyak juga bergerak dalam pemberdayaan masyarakat, mengakomodir kearifan lokal, serta kolaborasi dengan kaum muda atau milenial.

“Orientasinya bukan lagi sekedar untuk menjembatani kehadiran program pemerintah, tetapi juga mengakomodir kebutuhan dan kecenderungan karakter, budaya, dan ‘DNA millenial’, yaitu pelayanan yang semakin cepat, mudah, aksesibilitas tinggi,” ujar Syafruddin.

Wali Kota Ning Ita menyampaikan penghargaan ini untuk warga Kota Mojokerto. Ning Ita juga mengapresiasi kerja keras, kegigihan dan dedikasi jajaran Dinas Kesehatan yang tentunya dibarengi dengan partisipasi masyarakat, sehingga mampu membuahkan penghargaan di bidang inovasi pelayanan publik.

“Melalui POSKO PAMAN kita wujudkan generasi muda di Kota Mojokerto bebas dari segala penyakit melalui pola hidup bersih dan sehat,” kata Ning Ita.

Pada Top 99 inovasi ini, terdapat sebanyak 19 inovasi dari 12 kementerian. Sementara 8 pemerintah provinsi menghadirkan 12 inovasi. Dari 18 pemerintah kota menyumbangkan 21 inovasinya.

Terbanyak adalah 27 pemerintah kabupaten yang menciptakan 41 inovasi pelayanan publik. Kompetisi ini juga diikuti oleh lembaga dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). (uyo)

34

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini