Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati meresmikan Jembatan Pertanian di aliran sungai Avour Jombok, Desa Tempuran Kecamatan Sooko, Jumat (26/1/2024).


IM.com – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengajak masyarakat memanfaatkan dan mengelola tanaman Eceng Gondok yang kerap menyumbat aliran sungai. Salah satunya di Sungai Avour Jombok yang sering meluap sata musim hujan dan membanjiri pemukiman warga di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko.

Bupati Ikfina berharap Eceng Gondok yang berada di sepanjang sungai bisa dimanfaatkan dan diolah menjadi sesuatu yang bernilai jual. Harapan tersebut disampaikan dalam pidato sambutannya usai meresmikan Jembatan Pertanian di aliran sungai Avour Jombok, Desa Tempuran Kecamatan Sooko, Jumat (26/1/2024).

“Yang paling mudah, eceng gondok ini bisa dimanfaatkan sebagai anyaman untuk packing atau kemasan makanan. Jadi mari, khususnya warga Tempuran dan Ngingasrembyong untuk mulai memanfaatkan eceng gondok sebagai salah satu mata pencaharian tambahan,” pungkasnya.

Peresmian Jembatan Pertanian di aliran Sungai Avour Jombok sebagai upaya Pemkab Mojokerto untuk menanggulangi banjir yang kerap melanda wilayah tersebut. Jembatan tersebut adalah usaha tani milik desa yang kerap menjadi penyebab terjadinya banjir di Desa Tempuran.

“Akhirnya kita bisa membuat Jembatan Pertanian Tempuran ini lebih baik dari jembatan sebelumnya, dan semoga dengan adanya jembatan yang baru ini masalah banjir di desa Tempuran bisa segera teratasi,” kata Bupati Ikfina.

Banjir di Desa Tempuran memang menjadi masalah serius terutama bagi para petani, karena lahan dan kawasan sawah di daerah itu posisinya lebih rendah daripada sungai. Sehingga saat volume air naik, maka areal sawah bisa dipastikan terendam dan terancam gagal panen.

Sebelum dibangun yang baru, kondisi jembatan lama ukurannya pendek dan dangkal sehingga, menyumbat aliran sungai. Akibatnya, sedimen dan eceng gondok yang berada dalam sungai tersangkut, membanjiri sawah dan pemukiman warga Desa Tempuran.

“Maka dari itu jembatan ini kami tinggikan, agar terbebas dari banjir dan masih bisa difungsikan sebagai satu-satunya akses bagi petani di desa Tempuran,” jelas Ikfina.

Ikfina menyampaikan komitmennya untuk membebaskan Desa Tempuran dari ancaman banjir tahunan.

“Kami sudah mengundang sekaligus berkoordinasi dengan kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk membahas bagaimana caranya agar Tempuran ini tidak banjir lagi, karena jujur saya tidak ingin lagi Desa Tempuran ini banjir lagi,” tegasnya.

Turut hadir dalam kegiatan peresmian tersebut, Kepala dinas DPMD Kabupaten Mojokerto, Kabag Administrasi Pembangunan, Forkopimca Sooko dan Kepala Desa Tempuran. (im)

41

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini