IM.com – Program jambanisasi untuk keluarga berekonomi menengah bawah sudah berakhir. Dari pendataan yang dilakukan masing-masing Babinsa hingga proses pengerjaan pada 27 – 31 Agustus 2018 lalu sudah dilaporkan Selasa (4/9/2018).
Pasi Ter Kodim Kediri Kapten Inf warsito, menjelaskan lokasi jambanisasi ini tidak memungkinkan dibuatkan di dalam rumah karena banyak faktor, Seperti minimnya luas bangunan atau kondisi bangunan terlalu minimalis, bisa dibuatkan di luar rumah atau sampingnya, dengan catatan kondisi akhir dari pelaksanaan ,sekitar jamban tertutup oleh sekat.
Ia berharap, dengan adanya program jambanisasi ini, keluarga sehat terwujud di Kediri. Lebih lanjut, kondisi rumah hunian yang tidak memiliki fasilitas jamban sendiri atau masih menumpang di kamar mandi umum, menjadi prioritas utama. Demikian juga bagi keluarga yang masih saja buang hajat di sungai, juga menjadi target dari program jambanisasi ini.
Terkait data yang masuk ke Koramil masing-masing, hal itu merupakan hasil kerja keras Babinsa yang mendata keluarga-keluarga yang berkategori ekonomi menengah kebawah. Data yang sudah masuk ke Koramil harus sesuai dengan kriteria dan Babinsa juga dapat berkonsultasi langsung kepada Ketua RT maupun RW, terkait alokasi jambanisasi dilingkungan RT atau RW tersebut.
Dari keterangan Kapten Inf Warsito, tercatat 295 jamban beserta bahan dasar bangunannya sudah disiapkan dan sudah dinyatakan selesai. Dalam pelaksanaannya sendiri, partisipasi warga sekitar atau tetangga juga dibutuhkan guna mempercepat penuntasan proses pembuatan jamban, karena semakin banyak tenaga kerja yang ambil bagian maka semakin cepat waktu pembuatannya.
Selain itu, sebaran program jambanisasi tersebut, lebih difokuskan pada keluarga tidak mampu, dan belum memiliki sama sekali tempat pembuangan tinja. Support tenaga, sangat mendukung pada pelaksanaan program jambanisasi ini, tanpa peran masyarakat, mungkin sulit bisa dituntaskan tepat waktu, sesuai rencana yang sudah diagendakan. (rem/uyo)