IM.com – Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, menekankan tiga hal penting yang harus diatasi Jawa Timur. Antara lain memberantas penyakit (seperti Tuberculosis, kusta dan AIDS), bijak dalam memanfaatkan kecanggihan new media, dan memerangi Narkoba.
Point tersebut disampaikan dalam acara Festival Wayang Kulit 2017, di Lapangan Desa Bandung, Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto. yang dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa dan Pungkasiadi, Minggu (26/3-2017) malam,.
“Tiga PR penting yang harus diatasi Jawa Timur karena saat ini Jawa Timur berada pada urutan dua penderita TBC di Indonesia. Begitupun AIDS dan kusta yang kerap lekat dengan stigma negatif, semua bisa diobati. Kehadiran new media (social media dengan support internet canggih), harus disikapi dengan bijak. Gunakan untuk hal-hal positif dan bermanfaat. Saya juga mengingatkan kepada semuanya saja, agar menghindari segala bentuk penyalahgunaan Narkoba,” pesan Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Sementara dalam Festival Wayang Kulit 2017 dengan lakon “Makrifat Dewaruci”, Bupati Mojokerto dalam sambutannya, mengatakan kesenian wayangan adalah implementasi suara masyarakat.
“Wayangan adalah implementasi semua suara baik masyarakat, pemimpin, dinamika politik, harmoni berbangsa dan beragama. Sejarah panjang kerajaan Majapahit dan penyebaran Islam, juga tidak lepas dari keberadaan wayang sebagai bentuk akulturasi budaya,” tutur bupati.
Lakon “Makrifat Dewaruci” dimaikan Dalang Ki Enthus Susmono sang Bupati Tegal, Jawa Tengah. Ki Enthus Susmono tercatat sebagai penerima gelar Doktor Honoris Causa bidang seni-budaya dari International Universitas Missouri, Amerika Serikat, dan Laguna College of Bussines and Arts, Calamba, Philippina (2005).
Gaya khas sabetan wayang Ki Enthus dan kepiawaian meramu wayang sebagai media komunikasi, beradu segar dengan limbukan seniman kawakan Jawa Timur seperti Cak Tawar dan Agus Kuprit. (ika/uyo)