IM.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto menyalurkan bantuan air bersih ke Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro dan Desa Dunung, Kecamatan Trawas, Rabu (21/10/2020) pagi. Beberapa waktu terakhir, kedua desa dilanda kekeringan.
Pendistribusian air bersih ke dua desa tersebut dipantau langsung oleh Pjs Bupati Mojokerto Himawan Estu Bagijo. Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jawa Timur itu mengapresiasi upaya BPBD menyalurka bantuan air bersih yang menjadi kebutuhan primer masyarakat, khususnya di daerah rawan kekeringan.
“Lokasinya sini juga cukup jauh, saya harap airnya cukup. Kami juga dorong BPBD agar terus mengusahakan supaya air bersih selalu tercukupi,” kata Himawan.
Sejak 2 Agustus 2020 lalu, Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui BPBD secara rutin menyalurkan bantuan air bersih secara rutin lima kali semingu sebanyak 12.000 liter per hari. Rencananya, bantuan akan disalurkan hingga 24 Oktober 2020. Namun, apabila masih diperlukan masyarakat Desa Kunjorowesi, BPBD siap untuk memperpanjang bantuan air bersih.
Selanjutnya di Desa Duyung, Pjs Bupati Mojokerto mengatakan akan berkoordinasi dengan UTC Universitas Surabaya (Ubaya) terkait kekurangan air di Duyung. Perguruan tinggi swasta itu diketahui memiliki fasilitas di wilayah tersebut.
Desa Duyung sesungguhnya merupakan daerah pemasok air terbanyak, dengan jumlah mencapai 32 dim. Akan tetapi, letak sumber air berada di bawah, sehingga sebagian wilayah Desa Duyung bagian atas mengalami kekurangan air ketika kemarau.
“Nanti akan kita telusuri masalahnya dimana, kita bisa koordinasi dengan Ubaya. Karena, saya juga heran kenapa bisa terjadi demikian (kekurangan air) di Duyung ini,” kata Pjs Bupati Mojokerto.
Selain itu, Pjs Bupati Mojokerto juga mengajak warga Duyung dan Pemerintah Desa Duyung untuk bersinergi, dalam mengelola potensi desa untuk dimanfaatkan dalam BUMDes.
“Saya dengar di sini ini ada kebun durian yang dikelola warga. Itu bisa jadi tempat wisata buah. Seinergikan potensi ini, baik dari warga bersama pemerintahan desa. Nanti bisa masuk di BUMDes, dikelola warga setempat, hingga memberi manfaat jangka panjang,” saran PjS Bupati Mojokerto. (im)