IM.com – Jelang peringatan Hari Kemerdekaan RI, Suboko (60) kebanjiran pesanan bendera. Sejak akhir April, pengrajin bendera asal Balongsari 5/16, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto ini sudah mulai membuat bendera dan melibatkan seluruh anggota keluarganya.
“Akhir April kemarin, kita sudah mengerjakan. Kalau tidak di stok dari awal, tidak bisa memenuhi semua pesanan. Ini saya kainnya sudah habis sejak dua minggu lalu, untung sudah stok banyak. Saya ambil langsung di distributor di Surabaya,” ungkap bapak empat anak ini, Jumat, (3/8/2017).
Menurutnya, kain jenis satin dan pelet yang digunakan untuk pembuatan bendera tersebut. Karena dua jenia kain tersebut tahan terhadap cuaca baik panas dan hujan serta tidak mudah luntur jika kena air. Namun antara satin dan pelet, kwalitasnya lebih bagus satin.
“Dibiarkan di luar, panas dan hujan bisa tahan sampai enam bulan. Pesanan di sini, datang dari pedagang bendera mulai dari Mojokerto, Jombang dan Malang. Jadi sudah ada pelanggan tetap, untuk instansi atau rumahan, hanya sedikit. Karyawan ya keluarga sendiri, mulai anak, menantu dan cucu ikut,” ujarnya.
Suboko menjelaskan, untuk memenuhi pesanan para pedagang, ia dan keluarganya harus bekerja sampai dini hari. Untuk memenuhi pesanan bendera-bendera tersebut, Suboko yang sudah menekuni bisnis pembuatan bendera sejak tahun 2002 ini harus pinjam ke bank. Tak tanggung-tanggung yakni sebesar Rp200 juta.
“Dulu tidak punya modal, utang ke bank tidak berani tapi sekarang melihat omset tiap tahun jadi berani. Ini saya sudah pinjam ke dua bank sebesar Rp200 juta, sampai awal Agustus ini omset masih Rp75 juta. Kalau melihat pesanan, lebih ramai dari tahun lalu,” urainya.
Ada beberapa model yang dibuat Suboko, mulai model 5 meter AFI, 3 meter AFI, 5 meter graji, 3 meter graji, 5 meter B, 5 meter kecer, umbul-umbul karet, umbul-umbul wiru besar garuda dan umbul-umbul wiru besar. Harga mulai Rp20 ribu sampai Rp150 ribu dan tergantung pesanan.
“Warnanya didominasi merah putih dan ada warna kombinasi lain sesuai permintaan seperti warna hijau, biru, kuning dan merah muda. Tergantung permintaan, kita prediksi ini masih ramai sampai mendekati tanggal 17 Agustus nanti,” tegas mantan pedagang baju di Pasar Kliwon, Kota Mojokerto ini. (ning/uyo)