IM.com – Pemerintah Kota Mojokerto berupaya memastikan keberlanjutan dan meningkatkan daya saing pengrajin alas kaki, sepatu dan sandal. Langkah ini juga dapat mengurangi angka pengangguran terbuka serta menjadi program pemberdayaan untuk menaikkan perekonomian masyarakat.
Upaya menjaga regenerasi pengrajin dan pemberdayaan ekonomi masyarakat diwujudkan melalui Pelatihan Pembuatan Alas Kaki. Kegiatan ini digelar di Gedung Workshop Alas Kaki Surodinawan selama lima hari, 27 Juni-1 Juli 2022.
Walikota Ika Puspitasari mengatakan, alas kaki merupakan produk unggulan Kota Mojokerto yang dikenal luas di tingkat regional, bahkan nasional. Olah karena itu, pemerintah kota berkewajiban menjaga keberlanjutan pengrajin dan usaha kerajinan tersebut.
“Produk alas kaki kita sudah terkenal di Indonesia, maka sudah menjadi kewajiban kita menjaga keberlanjutan tersebut. Harus ada terus yang memiliki kemampuan membuat alas kaki,” katanya, Jumat (1/7/2022).
Walikota yang akrab disapa Ning Ita menjelaskan, peserta pelatihan yang seluruhnya warga Kota Mojokerto ini tidak hanya diberikan pelatihan dalam pembuatan alas kaki. Ia menegaskan, ppemkot juga akan memberikan pesanan (order) alas kaki kepada peserta yang dinilai sudah memiliki keterampilan mumpuni.
“Kita sudah siapkan, akan segera ada order bagi peserta, sehingga bisa langsung mendapatkan penghasilan. Hal itu yang menjadi tujuan kami memberikan pelatihan, selain ilmu yang bermanfaat. Kita mengajak siapa yang belum memiliki pekerjaan, kita beri pelatihan dan langsung mendapat pesanan,” jelasnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUKMperindag) Kota Mojokerto Ani Wijaya menambahkan, peserta yang mengikuti pelatihan pembuatan sepatu jenis derby kulit berjumlah 25 orang. Pihaknya mendatangkan Narasumber dari Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Sidoarjo, Nanang Dwi Saputra, Amd.
“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan kewirausahaan untuk menciptakan embrio UMKM bidang persepatuan. Sekaligus sebagai upaya mengurangi angka pengangguran terbuka dan memberikan fasilitasi agar warga Kota Mojokerto lebih mandiri, berdaya secara ekonomi,” paparnya. (im)