IM.com – Antimeta Studio, studio game asal Jakarta yang terdiri dari lima mahasiswa BINUS University Program Sarjana Game Application & Technology, sukses meraih berbagai penghargaan dengan game mereka, Verde and the Echoing Water. Game ini berhasil mendapatkan penghargaan di tiga ajang berbeda: SEA Game Awards pada LEVEL UP KL 2024 di Kuala Lumpur, Malaysia; GameXcellence Awards di Melbourne, Australia; dan Nuon GameDev Pitch Battle Arena pada IGDX 2024 di Bali, Indonesia.
Perjalanan Antimeta Studio pada tahun ini bermula pada LEVEL UP KL 2024 di Kuala Lumpur, Malaysia, di mana game Verde and the Echoing Water, telah terpilih sebagai salah satu finalis dari SEA Game Awards 2024. Pada acara ini, Verde and the Echoing Water dinominasikan untuk kategori “Best Student Game” dan berhasil memenangkan kategori “Audience Choice Award”.
Acara selanjutnya adalah GameXcellence Awards yang diselenggarakan oleh Edvantage Institute Australia, di mana Verde and the Echoing Water berhasil meraih penghargaan “International Game Award”. Dengan penghargaan ini, Antimeta Studio juga diberikan kesempatan untuk memamerkan game ini di PAX Aus 2024 di Melbourne, Australia, yang merupakan festival game terbesar di Australia
Penghargaan berikutnya yang Antimeta Studio terima adalah dari acara Nuon GameDev Pitch Battle Arena, yang diselenggarakan oleh Nuon Digital Indonesia sebagai bagian dari acara Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2024. Acara ini merupakan sebuah lomba pitching, di mana peserta mempresentasikan game mereka kepada sebuah panel juri dan sekelompok publisher serta investor. Dalam acara ini, Antimeta Studio berhasil memenangkan penghargaan “Best Pitch” dan menerima penghargaan tersebut di acara penutup IGDX 2024.
Kepala Program Sarjana Game Application & Technology BINUS University, David, menyampaikan harapannya bahwa “Prestasi yang diraih oleh tim mahasiswa kami (Antimeta Studio) dengan game Verde and The Echoing Water dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa di mana pun, serta mendukung PERPRES No. 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional”
Lebih lanjut dalam Verde and the Echoing Water mengajak pemain mengikuti kisah Verde, seorang anak dari Dewdrop Valley yang membantu mengatasi krisis air bersih dengan membangun infrastruktur untuk menyalurkan air ke seluruh kota. Dengan lebih dari ribuan wishlist di Steam, game ini mendapat sambutan positif dari komunitas gamer dan menarik perhatian investor, dengan potensi pendanaan ratusan juta rupiah untuk pengembangan lebih lanjut. Karya ini dibuat oleh Antimeta Studio, sebuah studio game asal Jakarta yang didirikan oleh lima mahasiswa Program Sarjana Game Application & Technology, BINUS University: Sean Matthew dan Michael Jan sebagai programmer, Wilson Nathaniel sebagai desainer, serta Gede Bramanta dan Christopher Elroy Chandra sebagai artist.
Tentang BINUS Game Application & Technology
Program Sarjana Game Application and Technology di BINUS University, yang telah berdiri sejak 2012, bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keahlian dalam merancang dan mengembangkan game secara menyeluruh. Selain itu, program ini juga melatih mahasiswa dalam pembuatan aplikasi web, serta aplikasi VR dan AR yang berguna untuk kebutuhan training dan pelatihan. Penerapan gamifikasi diajarkan untuk meningkatkan keterlibatan dan retensi pengguna.
Mahasiswa akan menjalani perkuliahan selama 2,5 tahun atau 5 semester, diikuti oleh 1 tahun enrichment di mana mereka dapat memilih antara internship, entrepreneurship, study abroad, further study, research, atau community development. Lulusan program ini tidak hanya sukses berkarir di perusahaan global terkemuka tetapi juga mendirikan perusahaan mereka sendiri. Dalam waktu studi 3,5 hingga 4 tahun, mahasiswa memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) dengan prospek karir mencakup Game Developer, Game Designer, Technical Artist, CTO, Content Provider, hingga Entrepreneur di industri game.(vrtm)