IM.com – Kota Mojokerto kembali menunjukkan kiprahnya dalam ajang olahraga nasional. Tiga Induk Organisasi Olahraga (Inorga) dari kota ini turut memperkuat kontingen Jawa Timur dalam Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII yang digelar di Nusa Tenggara Barat, 26 Juli hingga 1 Agustus 2025.
Ketiga inorga tersebut adalah FESPATI (Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia), ABI (Asosiasi BMX Indonesia), dan FONI (Federasi Orienteering Nasional Indonesia). FESPATI menjadi penyumbang atlet terbanyak dari Kota Mojokerto dengan tujuh atlet yang berlaga di GOR Tastura, Lombok Tengah pada 27–28 Juli. Sementara dua atlet ABI bertanding di Skate Park Udayana, Mataram, dan atlet FONI berlaga di Universitas Mataram pada 30–31 Juli 2025.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menyampaikan dukungan dan apresiasinya kepada para atlet. Ia berharap semangat kebersamaan dan sportifitas tetap dijunjung tinggi selama bertanding.
“Tunjukkan dedikasi dan semangat juang yang tinggi. Namun yang utama, jaga sportifitas. Karena dalam olahraga rekreasi, kegembiraan dan kebersamaan adalah jiwa utamanya,” ujar Ning Ita, sapaan akrabnya.
Keikutsertaan atlet Mojokerto di FORNAS VIII diharapkan bisa menginspirasi generasi muda untuk aktif dalam olahraga dan terus berprestasi.
FORNAS VIII 2025 diikuti lebih dari 20.000 peserta dari 38 provinsi. Jawa Timur mengirim 59 inorga sebagai bagian dari kontingennya.
Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI), penyelenggara FORNAS, didirikan pada tahun 2000 dengan nama awal FORMl. Lembaga ini menaungi berbagai induk olahraga rekreasi di Indonesia, yang berfokus pada olahraga berbasis partisipasi, kegembiraan, dan kebugaran masyarakat. KORMI memiliki lebih dari 80 Inorga anggota dan menjadi pelaksana FORNAS yang kini menjadi ajang nasional terbesar untuk pegiat olahraga rekreasi.
*WILAYAH TIMUR PERTAMA*
Fornas VIII resmi dibuka di Halaman Kantor Gubernur NTB pada Sabtu malam, 26 Juli 2025. Pembukaan berlangsung meriah dengan pertunjukan seni budaya khas Sasak, Samawa, dan Mbojo.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menyebut FORNAS kali ini menjadi sejarah karena untuk pertama kalinya digelar di wilayah timur Indonesia. Ia menegaskan bahwa ajang ini tak hanya memperkuat olahraga rekreasi, tapi juga mendorong pelestarian budaya dan ekonomi masyarakat.
“Event ini adalah pemanasan menuju PON 2028, di mana NTB dan NTT berencana jadi tuan rumah bersama,” ujarnya. (kim)
